JABAR EKSPRES – Perihal akses jalan yang bakal digunakan untuk menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Cijeruk, Kabupaten Sumedang memicu munculnya penolakan dari warga.
Hal demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat menjelaskan soal kesiapan lahan alternatif bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tersebut.
BACA JUGA: Konflik Palestina dan Israel, Wakil Ketua MPR RI Desak Pemerintah Agresif Suarakan Perdamaian
Menurutnya, penolakan warga masyarakat itu berkenaan akses jalan menuju TPA. Warga menuntut bahwa akses operasional atau aktivitas pembuangan sampah, tidak boleh menggunakan jalan yang tersedia.
“Ini juga menjadi sebuah problem. Tapi ini sedang terus kita upayakan, alternatif-alternatif lain sedang kami usahakan,” jelas Bambang kepada wartawan di Balai Kota, belum lama ini.
“Itu kami semua melakukan langkah-langkah, kalau misalkan (TPA, red) Sarimukti belum bisa berjalan optimal,” tambahnya.
Disinggung soal pengadaan anggaran jalan, Bambang menyebut, hal tersebut tidak mungkin bisa dilakukan Pemkot Bandung. Begitu pula dengan Pemkab Sumedang.
“Pemkab Sumedang juga angkat tangan karena anggaran itu harus melakukan pembebasan lahan tanah kurang lebih 3 kilometer, belum lagi konstruksinya,” sebutnya.
“(Jadi, red) lahan sudah tersedia, bahkan TPA-nya sudah terbangun dan sudah siap. TPA-nya sudah terbangun tinggal aksesnya, adapun dampak sosial itu harus diperhitungkan,” ujar Bambang.