”Saya mengikuti acara Peringatan Serangan Oemoem mulai dari tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019. Di tahun 2020 saya berhalangan untuk hadir, dan setelah itu kegiatan reenactment sempat vakum karena adanya pandemi Covid-19,” terangnya.
Kemudian pada 2022 atau setelah pandemi, para pengiat atau teman-teman komunitas Ismail mulai bergiat kembali melakukan reenactment.
”Mudah-mudahan nanti di bulan November 2023, teman-teman Roodeburg Surabaya mengadakan kegiatan peringatan Pertempuran 10 November dan saya bisa hadir,” ungkapnya.
Dia bercerita banyak manfaat yang didapat dari bergabung dengan komunitas sejarah. Salah satunya adalah menambah jalinan pertemanan, dan menjadi lebih mencintai serta menghargai perjuangan negeri sendiri.
Dia pun berharap, lebih banyak lagi masyarakat, khususnya kaula muda untuk menyukai sejara. Sebab, sejarah adalah cikal bakal sesuatu yang terjadi sekarang ini. Bahkan, Bung Karno pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarahnya.
”Maka jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dengan sejarah pula, kita bias introsfeksi diri, sejauhmana kita telah berbuat bagi bangsa, negara dan khususnya lingkungan sekitar kita,” terangnya menutup percakapan. (*)