JABAR EKSPRES – Kedaruratan sampah di Kota Bandung telah terjadi sejak Mei 2023 lalu. Hal ini dikarenakan bencana kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Dengan kondisi tersebut, seluruh wilayah di Bandung Raya kalang kabut menyoal penyelesaian penumpukan sampah yang terjadi di tiap Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, kini pihaknya tengah menyelesaikan persoalan sampah yang berada di tiap TPS wilayah kelola Perumda Pasar.
“Persoalan besar sampai sekarang masih ada di pasar contoh tadi kita yang di Pasar Sederhana. Tapi mudah-mudahan 3 hari ini bisa diselesaikan dengan catatan nanti sudah harus sampah residu,” kata Ema.
BACA JUGA: Janjikan Masalah Trotoar di Bandung Beres Akhir Tahun Ini
Dengan hal tersebut, masih terdapat masalah menyoal penumpukan sampah yang terjadi hingga saat ini. Mengindikasikan bahwa Kota Bandung sangat bergantung kepada TPA Sarimukti.
Terlebih, dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2023. Produksi sampah di kota ini terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir.
Tahun 2022, Kota Bandung menghasilkan 1.594,18 ton perhari. Nilai tersebut mengalami kenaikan yang apabila dibandingkan dengan produksi sampah di Kota Bandung pada tahun 2021 sebanyak 1.430 ton perhari. Tahun ini produksi sampah diprediksi kembali alami kenaikan.
Selain itu, dilansir dari laman Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS). Kota Bandung menjadi pemasok terbesar sampah ke TPA Sarimukti, di wilayah Bandung Raya.
Sebanyak 68-73 persen sampah di TPA Sarimukti merupakan sampah asal Kota Bandung, yang kemudian disusul oleh Kota Cimahi 7-14 persen, Kabupaten Bandung 4-13 persen dan terakhir KBB 8-9 terakhir.
Koordinator Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS), Ria Ismaria mengatakan, apabila penampungan sampah terus dibebankan kepada TPA Sarimukti, operasional tempat tersebut diprediksi terhenti pada januari 2024.
“Proses pengendalian sampah yang masuk ke TPA mengikuti jumlah yang disepakati sudah sejak lama tidak berjalan, sampah masuk ke TPA Sarimukti terus meningkat tanpa ada pengendalian, tanpa pengurangan yang signifikan dan segera, pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti akan terhenti paling lambat Januari 2024,” kata Ria Ismaria.