30 finalis tersebut di antaranya, pelaku usaha kuliner seperti Hi Story Cake, Kebab Factory (KFID), Kadatuan Koffie, Tercabaikan, Risoles Larissole, Uwelly, Granoku, Al Ghazali Kebuli, Awug Jawara, Bakmie Penang Harum, Ndaqies dan Bakso Cinta.
Sementara pelaku usaha fesyen terdiri dari Eva Yasul, Fortuin Apparel, Monalisa Fashion Outfit, Saung Rajut, Xrider Leather, Maisaya.ID, Rainforest, Nj Fabrics, Just Style Hijab dan Ghayaka. Selain itu, pelaku usaha kriya terdiri dari Cabaco, Yuridi & Viiflowers, serta pelaku usaha jasa dan produk lainnya ada Madezein, Celak Shoes, Neo Megah Jaya dan Tasindo Lestari (Tas Idolaku).
“Harapannya hasil pitching day kali ini, para juri dapat memilih UMKM terbaik yang memiliki identitas, lokalitas, berkualitas, dan menembus batas,” ungkap Atet.
Sebelumnya, pada rangkaian bootcamp lalu di tanggal 26-27 September para finalis sudah mendapatkan bekal dari para mentor yaitu Rex Marindo, Hendra Noviyanto, Fahmi Hakim dan Taufan Umbara mengenai beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mendukung pengembangan bisnis para peserta.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha brand CABACO, Novita Wahyu Handini mengaku sangat senang bisa terpilih menjadi salah satu UMKM terbaik Se-Kota Bandung.
Baca Juga: Soal Progres TPS Darurat di Gedebage, Pj Wali Kota Bandung: Itu Hanya Alternatif
“Alhamdulillah sekali produk saya bisa terpilih ya dari 30 finalis. Semoga bisa meningkatkan kepercayaan dari para konsumen. Lebih terpercaya bahwa produk kita itu memang bagus,” kata Novita.
Selain itu ada acara talkshow dengan beberapa stakeholder yang berkaitan dengan UMKM. Di antaranya BPOM untuk izin edar obat dan makanan, DPMPTSP untuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Kemenag Kanwil Jawa Barat untuk pengurusan sertifikat halal, Dinkes untuk pengurusan PIRT, LPSE dan juga BRIN. (a1)