JABAR EKSPRES – Ratusan mahasiswa dari BEM KBM Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar aksi unjuk rasa (unras) di lingkungan kampus UIKA, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor pada Kamis, 5 Oktober 2023 sore.
Mereka kompak berseragam serba hitam dan berkumpul di depan Gedung Rektorat sambil membawa sejumlah spanduk bertuliskan bentuk protes dan kekecewaan terhadap pihak pimpinan kampus atas mencuatnya dugaan kasus pelecehan seksual yang sempat viral hingga mencoreng nama kampus.
Dalam orasinya dihadapan wakil rektor, para mahasiswa mendesak pihak kampus untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Agama Islam berinisial MDR terhadap salah satu mahasiswi.
“Jadi aksi ini adalah aksi solidaritas tanpa adanya tendensi apapun. Terkecuali memberikan ruang lingkup kampus untuk para mahasiswa, jadi UIKA ini kami ingin nyaman dan bersih dari pelecehan seksual,” kata Koordinator Aksi, Moch. Syahdan Oktariza saat dijumpai di sela-sela unras.
BACA JUGA: Pintu ATM BSI Bermasalah, Mahasiswa UIN Bandung: Lebih Cepat Dibanding Balasan Chat Doi
Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UIKA Bogor itu juga menjelaskan, untuk dugaan kasus tersebut saat ini rektorat menindak tegas terduga pelaku.
“Sudah dikeluarkan dan kami apresiasi terhadap hal tersebut. Hari ini tinggal disosialisasikan kepada setiap fakultas dan dibarengi surat serta pedomannya,” sebutnya.
Ia menyebut, dari hasil unras itu mahasiswa dan pihak rektorat sepakat duduk bersama menyelesaikan kasus tersebut. Pihaknya juga diberikan kewenangan untuk membentuk posko aduan terkait adanya dugaan pelecehan seksual di lingkungan UIKA.
“Untuk dorongan ke arah hukum, nanti akan ada lagi. Kami membersamai pihak rektorat. Ketika ada isu pelecehan seksual, nantinya akan ditindaklanjuti BEM,” sebutnya.
“Kami akan bentuk posko mengenai laporan pelecehan seksual ini, melalui pelaporan rektorat juga bisa di website,” imbuh Sayahdan.
Sementara itu, Kabag Humas UIKA Bogor, Nurdin Al-Azies di UIKA Bogor mengaku, sejak kasus ini mencuat dan hingga hari ini belum ada satu orangpun yang melapor kepada pihak kampus. Hal itu menjadi alasan kasus ini masih terkatung-katung.