JABAR EKSPRES – Menyoal pengumpulan uang di tiap bidang Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Terungkap fakta bahwa bidang BLUD dipatok paling tinggi menyangkut udunan guna pemberian atensi bagi pimpinan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPT BLUD Parkir sekaligus saksi persidangan, Yogi Mamesa. Menurutnya terdapat permintaan senilai Rp70 juta guna pemberian THR bagi para pejabat teras pemkot.
“Saya pernah diperintahkan untuk mengumpulkan uang sebesar Rp70 juta, yang kemudian saya kasihkan kepada Johanes Situmorang atas perintah Pak Khairur Rijal,” ungkap Yogi saat persidangan, Rabu, 4 Oktober 2023.
BACA JUGA: Semua Parpol Kota Bandung Serahkan Berkas hasil Pencermatan DCT, Ada Perubahan Dapil sampai Bacalon
Yogi menuturkan, besaran uang yang dipatok untuk memberikan atensi kepada pimpinan, memiliki kesamaan dengan bidang BLUD Angkutan senilai Rp 70 juta.
“Mungkin ada juga yang Rp40 juta sampai Rp50 juta. Tapi bidang saya (parkir) dan angkutan sama sebesar Rp70 juta,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, uang tersebut berasal dari pengelolaan parkir yang perbulannya Dishub Kota Bandung menghasilkan Rp 900 juta.
“Jadi uang itu berasal dari pengelolaan parkir itu tadi, yang kalau perbulannya kita bisa dapatkan Rp900 juta,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kasubbag TU UPTD BLUD Angkutan Ade Surya sekaligus saksi persidangan membenarkan, bahwa pihaknya pun dipatok sebesar Rp70 juta yang diperuntukan sebagai pemberian kepada pejabat teras pemkot.
“Ditugaskan untuk memberikan Rp70 juta, itu saya berikan ke Pak Johanes Situmorang,” katanya.
Selain itu, dirinya pun menyebutkan, ada pemberian uang sebesar Rp3 sampai Rp10 juta yang rutin diberikan kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
BACA JUGA: Kekeringan Dampak Kemarau 2023 Kian Mengancam, Camat Cileunyi Bandung Minta Warga Hemat Air
Uang tersebut diperoleh dari penghasilan program Bandung Tour Bus, Boseh, dan Trans Metro Bandung.
“Uang tersebut saya sisihkan dari hasil Bandros, Boseh dan Trans Metro Bandung,” ungkapnya.
Asep pun mengungkapkan, pemberian atensi pimpinan telah terjadi di masa kepemimpinan mantan Kadishub Kota Bandung Ricky Gustiadi, yang kemudian berlanjut di masa kepemimpinan Dadang Darmawan.