Krisis Air Meluas, BPBD Cimahi Gelontorkan 5.500 Liter Air Bersih Per Hari

JABAR EKSPRES – Ditengah kemarau panjang, krisis air bersih menjadi polemik di Cimahi. Terlebih saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapat air bersih dan layak minum.

BPBD akan menerima laporan dari setiap kelurahan yang terdampak krisis air bersih. Namun, masih ada beberapa kelurahan yang belum lapor.

BACA JUGA: Sektor Pertanian dan Kesejahteraan Petani Butuh Perhatian Serius, Fadli Zon Minta Pemkab Bogor Buat Perda PBB

“Jadi untuk wilayah yang mengalami kesulitan mendapat air bersih, itu ada jatah dari pabrik yang memberikan air bersih di buka selama dua jam dari jam 3 sampai 5 sore,” ucap Fithriandy Kurniawan Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, saat ditemui Jabar Ekspres pada Rabu, (04/10).

Beberapa waktu lalu, BPBD Kota Cimahi melakukan pembagian air bersih di Kp. Kamarung Permana Barat, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara. Sebanyak 300 jiwa di RT. 04 RW.04 dan 320 jiwa di RT. 05 RW. 04.

Jumlah air bersih sebanyak 5.500 liter dibagikan pada masyarakat, guna memberikan bantuan untuk mendapatkan air yang layak minum dan masak.

Fithriandy mengatakan untuk pembagian air bersih harus lewat lurah masing-masing. Nantinya data jumlah penduduk di masing-masing wilayah dikirimkan pada BPBD untuk mengirimkan bantuan air bersih.

“Harus melalui lurah, bahwa tempat itu memang kekurangan air. Jadi beberapa titik yang krisis air bersih, berapa jumlah jiwa dan kepala keluarganya (KK),” ucapnya

Menurut data yang dijelaskan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat menerangkan masih ada tiga kelurahan yang masih belum melaporkan perihal kekurangan air bersih.

“Ada tiga kelurahan, diantaranya Kelurahan Baros, Kelurahan Cigugur Tengah, dan Kelurahan Cibeureum belum lapor perihal kekeringan, sampai saat ini ada 12 kelurahan yang terdampak,” terangnya.

BPBD Kota Cimahi memberikan bantuan air bersih pada setiap harinya. Perihal masih ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan bantuan dikarenakan masih belum adanya laporan dari kelurahan masing-masing.

“Kemungkinan belum ada laporan karena belum ada keresahan dari masyarakatnya. Mungkin ada beberapa hal yang membuat belum laporan, contohnya seperti pabrik memberikan bantuan air bersih,” tambahnya Fithriandy. (Firman)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan