JABAREKSPRES – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut ambil bagian dalam memperingati hari batik nasional di Istana Negara.
Acara yang digagas oleh Kementerian BUMN tersebut dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo yang selalu mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya.
Menurut Presiden, Batik merupakan warisan tak benda asli Indonesia yang diakui oleh dunia. Menurutnya, Batik bukan saja sebagai karya seni, tapi warisan budaya tak benda yang sudah menjadi budaya dunia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, batik merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberadaannya harus terus dilestarikan.
Mengenakan Batik harus menjadi rasa kebanggan yang akan terus ditanamkan dalam hati seluruh pegawai di Lingkungan Kementerian BUMN dan BUMN.
Busana Batik sendiri kerap menemani berbagai aktivitas, tapi batik bukan sekedar busana, tapi mengandung nilai-nilai luhur serta filosofi bangsa Indonesia.
‘’itu sebabnya kita patut terus berbangga dan turut serta melestarikan batik dalam kehidupan sehari-hari kita” ujar Erick.
Sementara itu Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, partisipasi BRI dalam perhelatan ini adalah dengan ditampilkannya 6 UMKM hasil binaan untuk memerkan batik asli Indonesia di Instana presiden.
Catur mengatakanb, dalam program pembinaan terhadap UMKM, BRI memiliki berbagai program pemberdayaan salah satunya klasterku hidupku.
Program ini telah memberdayakan 17.418 klaster usaha dan telah memperoleh pembinaan sebanyak 1.155 pelatihan dan literasi.
‘’Untuk bantuan sarana produksi, BRI juga memberikan 372,’’ cetus Catur.
Selain itu, saat ini BRI telah memiliki 54 Rumah BUMN yang menaungi 400 ribu pelaku UMKM dan melaksanakan lebih dari 10 ribu pelatihan.
Sedangkan untuk program pemberdayaan klaster pengrajin batik sebetulnya banyak tersebar di beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki ciri khas batik masing-masing di setiap daerah.
Selain pemberdayaan dan pembinaan, doron gan bantuan modal telah disalurkan kepada BRI yang telah mecapai Rp 1.202,23 Triliun sampai dengan semester II 2023 ini.
Penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat.
‘’kredit UMKM tembus di atas Rp1.000 triliun, dan akan terus tingkatkan porsi kredit untuk UMKM sampai mencapai 85 persen pada tahun 2024 ini,’’ pungkas Catur. (**/yan)