BANDUNG – Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu keterlibatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, jumlah pelaku UMKM di Indonesia sekitar 64,2 juta atau lebih dari 90 persen dari seluruh pelaku usaha di Indonesia dengan daya serap tenaga kerja UMKM sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Melihat pentingnya keberadaan UMKM bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai pelaku bisnis, M Rasyid Rajasa menginisiasi satu gerakan untuk menaikkan level UMKM, baik dari segi produk, distribusi dan marketing.
Caleg PAN di Dapil I Jabar (Kota Bandung dan Kota Cimahi) itu juga memiliki keyakinan dengan membangun kolaborasi bareng UMKM bisa turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“UMKM ini perlu didorong dan didukung karena sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” uajr Rasyid Rajasa.
Rasyid menyebut, dukungan kepada UMKM ini dibuktikan dengan sebuah gagasan gerakan dengan tema ‘UMKM Naik Kelas’ kelas sekaligus merawat semangat optimisme bahwa UMKM bisa berkembang pesat jika mendapat dukungan yang tepat.
“Lebih penting dari semuanya, gerakan UMKM Naik Kelas ini tidak hanya berhenti di satu event, melainkan rangkaian dari lima series pelatihan di Bandung dan Cimahi,” terangnya.
Kata Rasyid, dalam setiap pelatihan akan dipilih the best of three dari peserta (Pelaku UMKM) terbaik, yang nantinya akan mendapat pendampingan sampai naik kelas.
“Dari yang misalnya hanya memiliki satu gerobak, bisa tambah dan seterusnya,” jelasnya.
Selain itu dalam setiap sesi pelatihan UMKM Naik Kelas pemateri yang mengisi pelatihan juga sangat kompeten, terdiri dari para profesional di bidangnya.
“Tidak hanya memberikan teori, para coach juga mentransfer skill khusus kepada para peserta, sehingga mereka mendapatkan knowledge baru untuk meningkatkan value added produknya,” kata Rasyid.
Sebagai pebisnis muda, Rasyid Rajasa yang sebelumnya banyak berkecimpung di sektor UMKM, sempat merasakan jatuh-bangun dalam membangun usaha.
“Saya anggap jatuh bangun dalam merintis usaha adalah Sunnatullah, hukum alam yang pasti dialami oleh siapa pun untuk meraih kesuksesan,” terangnya.