BACA JUGA: Aksi Penembakan Brutal Terjadi di Belanda Hingga Menewaskan Beberapa Orang
Selain itu, bulan lalu Tunisia telah menolak masuknya lima anggota komite urusan luar negeri Parlemen Eropa untuk membahas situasi politik di Tunisia.
Tunisia menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan mengizinkan campur tangan dalam urusan dalam negerinya.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Jerman, juga mengecam perjanjian imigrasi tersebut.
Mereka berpendapat bahwa perjanjian ini tidak mencakup isu-isu hak asasi manusia dan situasi politik setelah Kais Saied mengambil alih kekuasaan, menutup parlemen Tunisia, dan mulai memerintah melalui dekrit yang oleh pihak oposisi dianggap sebagai sebuah kudeta.