JABAR EKSPRES – Peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Bandung, per Januari hingga September tahun ini, berdasarkan catatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, mencapai 239 kejadian.
Dengan rincian, obyek terbakar paling banyak terjadi yakni bangunan perumahan dengan 82 kejadian. Selanjutnya, kebakaran yang terjadi disebabkan alang-alang atau sampah dengan 53 kali kejadian.
Angka tersebut diketahui mengalami peningkatan. Setelah pada tahun 2022, Diskar PB Kota Bandung mencatat, ada sebanyak 195 peristiwa kebakaran yang terjadi.
BACA JUGA: Mobil Tanki Terbatas, Distribusi Air Bersih di Bandung Barat Jadi Terhambat
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Kurniawan menyampaikan, terbaru, kasus kebakaran itu sering kali menyasar sejumlah lahan tempat penampungan sementara (TPS).
“Kebakaran banyaknya alang-alang dan TPS ini juga jadi penanganan baru. Sebelumnya TPS enggak pernah terbakar, tetapi belakangan ini banyak sekali TPS-TPS yang terbakar,” ungkap Kurniawan, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dia menambahkan, terjadinya peristiwa kebakaran yang terjadi di sejumlah TPS tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya. Terlebih perumahan masih mendominasi sebagai lahan yang sering tertimpa kasus kebakaran.
“Apakah memang ada kesengajaan atau seperti apa, tapi yang jelas sekarang ini posisinya sekarang banyak kebakaran di TPS dan itu juga rumah warga tetap menjadi yang banyak juga kejadian kebakaran,” tambahnya.
Adapun kemungkinan sementara, penyebab kebakaran itu terjadi lantaran adanya masyarakat yang masih melakukan pembakaran sampah. Maka pihaknya meminta, kesadaran masyarakat Kota Bandung atas bahaya kebakaran.
“Kemungkinan dugaan sementara terbukti dari laporan kejadian di lokasi ada memang masyarakat yang membakar sampah yang tadinya kecil kemudian membesar dan tidak tertangani oleh masyarakat kemudian lapor ke dinas kebakaran,” jelas Yusuf.
“Kami selalu tidak lelah untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan bahaya kebakaran ini. Sehingga kesadaran masyarakat harus mulai tumbuh, karena bagaimanapun kejadian kebakaran itu lebih banyak disebabkan oleh kelalaian manusia itu sendiri,” pungkasnya. (zar)