JABAR EKSPRES – Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengeluarkan sumpah keras untuk memberantas gelombang kekerasan geng di negaranya menyusul peningkatan korban pembunuhan yang disebabkan oleh kelompok-kelompok kriminal tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (28/9), Kristersson menyatakan, “Kami akan memburu geng-geng tersebut. Kami akan mengalahkan geng-geng tersebut,” sebagai respons terhadap serangan geng yang merenggut tiga nyawa pada Rabu.
Baca Juga: Perusahaan Start Up Jepang Kembangkan Robot Mirip Gundam!
Insiden pertama terjadi di lapangan sepak bola di pinggiran kota Stockholm, di mana seorang korban tewas tertembak. Penembakan kedua terjadi tengah malam di wilayah lain di Stockholm, melukai dua orang, dan salah satunya meninggal. Ledakan di dekat kota universitas Uppsala juga menyebabkan kematian seorang perempuan dan merusak lima rumah.
Menanggapi situasi yang semakin memburuk, pejabat polisi Uppsala, Catarina Bowall, menyebut, “Kejahatan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Situasinya sangat serius di Uppsala, dan di seluruh negeri.” Pembunuhan di Swedia meningkat secara dramatis, mencatat 391 penembakan pada 2022, dengan 62 di antaranya berakibat fatal.
Baca Juga: Hari Arsitek Sedunia, Menghargai Kontribusi dalam Pembangunan Dunia
Bulan September menjadi bulan paling mematikan dalam empat tahun terakhir, dengan 12 orang tewas dalam penembakan dan ledakan. Kristersson menyalahkan kebijakan imigrasi dan kegagalan integrasi sebagai penyebab meningkatnya kejahatan terorganisir.
Dalam upayanya untuk mengatasi krisis, PM Swedia mengumumkan rencana perubahan undang-undang, termasuk kewenangan penyadapan terhadap geng-geng, peningkatan hukuman bagi pelaku berulang, dan hukuman ganda untuk kejahatan tertentu.
“Kami akan mengadili mereka. Jika mereka warga negara Swedia, mereka akan dijatuhi hukuman penjara yang berat. Jika mereka orang asing, mereka akan dideportasi,” tandas Kristersson, menambahkan bahwa orang asing yang terlibat dalam lingkaran geng kriminal dapat diusir meskipun tidak melakukan kejahatan.
PM Swedia juga mengusulkan pemasangan kamera pengintai di tempat-tempat umum dan pembangunan penjara khusus untuk penjahat remaja sebagai langkah-langkah tambahan dalam melawan kejahatan yang semakin merajalela.