JABAR EKSPRES – Kekeringan yang berlangsung lama menyebabkan dampak serius di sejumlah wilayah di Cimahi, seperti kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi belum lama ini berencana memasang toren raksasa di setiap kelurahan guna membantu kebutuhan air bersih.
Kepala BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan mengatakan akan dilakukan penilaian berdasarkan kebutuhan untuk penetapan titiknya.
BACA JUGA: Kasus Jantung Koroner di Jabar Tinggi, Ketua Yayasan Jantung Indonesia: Patut Jadi Perhatian!
“Jadi sudah dipetakan nanti berdasarkan usulan dari setiap kelurahan, kita penilaian terlebih dahulu,” ucapnya belum lama ini.
Menurut Fitriandy, pemasangan toren raksasa akan ada satu atau maksimal dua. Selain itu, pemasangan toren bersifat komunal yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan air bersih.
Untuk kapasitas air toren, menurut Fitriandy dapat menampung sekiranya 1.000 liter dan 5.000 liter. Dan nanti pun pihaknya akan menentukan titik pemasangan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah.
“Toren baru itu untuk mengatasi krisis air bersih di tengah kemarau panjang, dan juga mempersiapkan anggarannya sekitar Rp. 250 juta, anggaran itu termasuk untuk menjatuhkan air bersih ke wilayah-wilayah yang kesulitan air bersih,” ujarnya.
“Kita masih menggunakan anggaran yang ada, untuk sementara ini juga belum mengakses biaya tidak terduga (BTT),” tambahnya.
“Ada empat mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter, nantinya akan dikerahkan untuk bantuan air bersih,” terang Fitriandy.
BPDB Kota Cimahi bekerja sama dengan pihak terkait untuk kepentingan penggunaan truk tangki yang terdapat di Kota Cimahi. Pengiriman air bersih akan dilakukan setiap harinya dan disesuaikan dengan kebutuhan warga.
“Nanti juga ada dari DPKP dan pihak lainnya, jadi kita akan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait,” ucapnya.
Sebanyak 10.000 warga atau 2.000 kepala keluarga mengalami krisis kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih. Hampir sebanyak 15 kelurahan di Kota Cimahi terdampak.
Kondisi kekeringan ini membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih, dan harus mencari air ke beberapa sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Fitriandy, mayoritas warga Kita Cimahi saat ini mengandalkan sumur bor dan pipa-pipa air untuk mendapatkan air bersih.