JABAR EKSPRES – Lima warga sipil kehilangan nyawa mereka dan 13 lainnya mengalami luka serius akibat serangan bom mobil yang mengguncang distrik Buloburde, wilayah Hiran, Somalia tengah, pada Kamis (28/9). Serangan brutal ini menyasar area dekat sebuah pasar ramai.
Petugas polisi setempat, Abdullahi Hassan, memberikan laporan yang mengguncangkan, “Mereka membunuh lima warga sipil dan melukai 13 lainnya di Buloburde setelah meledakkan sebuah mobil berisi bahan peledak di kawasan pasar.” Keterangan ini dikutip dari sumber-sumber berita internasional AFP.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan ini. Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah pemerintah Somalia mengakui mengalami “beberapa kemunduran signifikan” dalam perjuangannya melawan militan Al-Shabaab, kelompok Islam yang telah memberontak terhadap pemerintah selama lebih dari 15 tahun.
Baca Juga: Republik Artsakh Mengumumkan Pembubaran Diri di Tengah Konflik yang Sedang Berlangsung dengan Azerbaijan
Seorang warga setempat, Yusuf Moalim Dahir, memberikan kesaksiannya, “Saya melihat lima mayat warga sipil, termasuk seorang wanita, dan lebih dari sepuluh lainnya terluka.” Dia juga mengungkapkan bahwa ledakan tersebut telah mengganggu aktivitas bisnis di daerah tersebut, dan pasukan keamanan segera menutup area tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pekan lalu, pusat kota Beledweyne juga menjadi sasaran serangan bom truk yang mengakibatkan tewasnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan tersebut juga merusak bangunan-bangunan di sekitarnya. Kelompok Al-Shabaab, yang menguasai sebagian besar wilayah pedesaan di Somalia, belum lama ini terlibat dalam serangan yang semakin meresahkan.
Baca Juga: Angkatan Bersenjata Meksiko Diterjunkan untuk Menghadapi Gejolak Kartel di Dekat Perbatasan Guatemala
Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, yang mulai menjabat pada Mei 2022, telah bersumpah akan memerangi militan dengan segala cara. Pemerintahannya melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Islam pada Agustus tahun lalu, menggabungkan kekuatan dengan milisi klan lokal dalam operasi yang mendapat dukungan pasukan Uni Afrika dan serangan udara dari Amerika Serikat.
Dalam perkembangan lain, pasukan keamanan Somalia telah berhasil menggagalkan dua serangan bom mobil yang ditujukan kepada kota Dhusamareeb di Somalia tengah, tempat Mohamud berkantor dalam beberapa pekan terakhir. Dalam upaya keras untuk menjaga stabilitas dan keamanan wilayah tersebut, pasukan keamanan terus berjuang melawan ancaman yang datang dari militan bersenjata.