“SDN 3 Rejasari dalam 3 tahun ini selalu mengusulkan DAK. Dimana proses pengusulan itu langsung dari pihak sekolah dan Dinas membantu dengan mengumpulkan semua operator Dapodik bersama Kepala sekolah mengentry serta upload data kerusakan bangunan. Setelah di entry muncul list dari Pusat dan mendapat tiga kegiatan salah satunya pembangunan ruang kelas baru. Karena tidak ada lahan untuk bangun ruang kelas baru dan kebijakan pusat list itu harus tuntas sifatnya sehingga batal menerima bantuan DAK untuk SDN 3 Rejasari,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H Kaswad melalui Kabid Pendidikan Dasar Surdam.
Surdam menuturkan, hasil pengusulan yang dilakukan sebenarnya SDN 3 Rejasari memperoleh tiga kegiatan yang bersumber dari DAK. Namun, salah satu kegiatan itu tidak bisa dilaksanakan karena terkendala dengan lahan untuk membangun tidak ada. Sehingga secara otomatis pengusulan itu dibatalkan oleh Pemerintah Pusat.
BACA JUGA: Aksi Anarkis Dunia Pendidikan di Kota Banjar
“Saat ini kebijakan pusat list (kegiatan/pekerjaan) itu harus tuntas sifatnya. Tiga kegiatan harus tuntas, kalau tidak bisa dilaksanakan sehingga batal. Diverifikasi sekolah mendapat kegiatan pembangunan ruang kelas baru, syaratnya ada lahan kalau tidak ada lahan, jadi list dari pusat tidak bisa dilaksanakan,” tutur Surdam.
Komisi III DPRD Kota Banjar menyayangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pendidikan di Kota Banjar tak terserap. Sebab kehadiran DAK itu sangat membantu sekali untuk kebutuhan pendidikan terutama sarana prasarana penunjang pendidikan generasi muda di Kota Banjar. Ini yang harus menjadi evaluasi bersama mengapa bantuan dari Pemerintah Pusat itu tak jadi terserap oleh Kota Banjar.
Padahal bicara prioritas anggaran, pendidikan merupakan suatu komponen penting. Pemerintah sangat memprioritaskan untuk anggaran pendidikan. Jadi tinggal bagaimana dinas terkait maupaun pemerintah kota menyingkronkan dengan yang ada di pusat agar turun ke daerah.
“Setahu kami ada banyak sekolah SD yang seperti itu (bangunan sekolah rusak). Ketika kita konfirmasi (Dinas Pendidikan) kemarin sangat disayangkan ketika DAK tidak terserap. Padahal banyak, ternyata kebutuhan kita banyak termasuk hal hal kebutuhan seperti ini,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar Cecep Dani Sufyan kepada Radar dalam sambungan televon belum lama ini.