BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response

BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
(kiri-kanan) Kepala BPJS Kesehatan Kota Bandung Muhammad Fakhriza, Deputi Direksi Wilayah V BPJS Kesehatan, Arief Syaefuddin dan Direktur Utama Rs Santosa Bandung Central, Yayu Sri Rahayu (kedua dari kanan) usai peresmian Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di RS Santosa Bandung Central, Jumat (29/8/2023).
0 Komentar

“POROS BPJS Kesehatan dapat diakses oleh peserta JKN yang sedang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan melalui x-banner atau poster yang tersedia di area pendaftaran maupun pelayanan,” tambah Arief.

Dengan dihadirkannya loket pelayanan informasi BPJS Kesehatan dan Portal Quick Response (POROS) ini, Arief berharap bisa berdampak terhadap peningkatan yang signifikan terhadap mutu layanan dan kepuasan peserta. Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pihak dapat bersinergi demi menciptakan pelayanan kesehatan yang berdampak positif terhadap perlindungan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Kepala BPJS Kota Bandung Muhammad Fakhriza menambahkan, dua layanan ini merupakan bentuk penyeragaman pelayanan di setiap rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tidak hanya itu, keseragaman itu juga diperlihatkan dengan bentuk penyeragaman penempatan layanan.

Baca Juga:RYCE Entertainment Co-Founders Jackson Wang and Daryl K Will Produce ‘CHUANG ASIA’ with TencentFilm Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso Tayang Hari Ini di Netflix

”Maka loket pelayanannya pun harus yang strategetis dan mudah diakses. Tidak hanya dekat dengan informasi, tapi juga dengan administrasi. Sehingga akan lebih cepat untuk diselesaikan,” ucap Fakhriza.

Yayu tidak menampik jika banyak pasien yang datang dari daerah dalam kondisi gawat darurat. Namun, kerap ada yang membawa wakil bukan keluarga saat mengurus pelayanan dan administrasi.

”Sekali pun tidak gawat dan darurat, apabila masuk IGD akan tetap dilayani, toh yang dibawa tetap pasien sakit. Akan tetapi, seluruh keluhan itu sendiri harus tercatat dan tertulis ya. Agar ini membuktikan, benar dari pasien,” tandas Yayu. (rie)

0 Komentar