JABAR EKSPRES- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada hari Rabu (27/9) bahwa perubahan pada varian-varian baru virus COVID-19 ini tidak memengaruhi tingkat keparahan penyakit yang disebabkannya.
Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO, menjelaskan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa belum ada indikasi perubahan signifikan dalam tingkat keparahan penyakit terkait virus ini, termasuk dalam berbagai varian seperti BA.2.86 (Pirola), XBB.1.15, EG.5 (Eris), dan XBB.1.16.
Pihaknya juga menekankan bahwa langkah-langkah penanggulangan yang telah diterapkan tampaknya masih efektif dalam mengendalikan penyebaran virus ini. Lebih lanjut, Kerkhove menegaskan bahwa vaksin-vaksin COVID-19 yang telah ada tetap aman dan efektif dalam mencegah penyakit dan kematian yang disebabkan oleh varian-varian virus yang muncul.
Baca juga: Sekjen PBB Serukan untuk Musnahkan Senjata Nuklir
Baca juga: Unik Banget! Apa Itu Hari Hak untuk Mengetahui Nasional?
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang juga turut berbicara dalam konferensi pers tersebut, mengungkapkan keprihatinan terkait perkembangan situasi COVID-19, terutama dengan masuknya musim dingin di belahan bumi utara. Tedros mencatat peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan unit gawat darurat selama 28 hari terakhir, terutama di wilayah Amerika dan Eropa.
Tedros juga mencatat bahwa tingkat vaksinasi masih sangat rendah di antara kelompok-kelompok yang paling rentan. Meskipun dua pertiga populasi dunia telah menerima dosis utama vaksin, hanya sepertiga dari mereka yang telah menerima dosis tambahan atau disebut juga sebagai booster.
Meskipun COVID-19 tidak lagi dianggap sebagai krisis akut seperti dua tahun lalu, Tedros menegaskan pentingnya tetap waspada. Negara-negara diingatkan untuk mempertahankan sistem penanganan COVID-19 yang telah dibangun dengan besar-besaran, untuk melindungi masyarakat, melakukan pengujian, dan memberikan perawatan yang diperlukan baik untuk COVID-19 maupun penyakit menular lainnya.