JABAR EKSPRES, KAB BANDUNG – Persoalan sampah di sejumlah daerah masih menjadi sorotan publik dan perhatian pemerintah, termasuk di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, timbulan sampah setiap harinya terus bertambah, sedangkan pengangkutan masih terkendala akibat Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat mengalami insiden kebakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan, agar sampah tak semakin bermasalah perlu disikapi masyarakat dengan cara memilah sampah.
“Saat ini ‘kan di Kabupaten Bandung sedang dilaksanakan bulan gebyar pembuatan lubang cerdas organik (LCO) dan lubang resapan biopori (LRB),” kata Asep saat diwawancarai di Pontren Yatim-Dhuafa Al Kasyaf, Cileunyi pada Selasa (26/9).
BACA JUGA : Upaya Transformasi Transportasi, Dishub Bandung Bakal Tambah Halte Baru
Dia menjelaskan, pelaksanaan bulan gebyar pembuatan lubang cerdas organik dan lubang resapan biopori itu, bertujuan untuk menangani sampah organik serta konservasi sumber daya air.
Pelaksanaan tersebut, tertuang dalam surat edaran Bupati Bandung nomor 600.4.15./006/2778/DLH tentang Bulan Gebyar Pembuatan Lubang Cerdas Organik/Lubang Resapan Biopori untuk penanganan sampah organik dan konservasi sumber daya air.
Bupati menginstruksikan kepada para perangkat daerah, camat, kades dan lurah, pimpinan satuan pendidikan, pimpinan instansi/lembaga pemerintah pusat/Pemprov Jawa Barat/BUMN/BUMD/Swasta, pimpinan organisasi /lembaga kemasyarakatan, pegiat/komunitas lingkungan, agar bersinergi dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH).
Terkait hal itu, Asep menilai bahwa langkah dalam pengelolaan sampah oleh setiap lapisan masyarakat, menjadi poin penting agar persoalan sampah tak semakin bermasalah, di antaranya dengan mengoptimalkan bank sampah.
Seperti Pontren Yatim-Dhuafa Al Kasyaf, yang dijadikan sebagai percontohan dalam pembentukan bank sampah.
“Keberadaan bank sampah di Pontren Yatim-Dhuafa Al Kasyaf patut diapresiasi. Pasalnya bisa mendidik masyarakat bagaimana mengelola sampah yang benar dan bisa jadi uang,” ujarnya.
Menurut Asep, keberadaan bank sampah di Pontren Al Kasyaf bisa membantu mengurangi sampah, di saat kondisi TPA Sarimukti tengah bermasalah.
BACA JUGA : Tekan Inflasi Harga Beras, Pemkot Cimahi Salurkan 348 Ribu Kg Beras