BOGOR, JABAR EKSPRES – Satpol PP Kabupaten Bogor menghentikan sementara aktivitas cut and fill di proyek Nimo Land yang berdiri di atas tanah PT Bahana Sukma Sejahtera (BSS), Desa Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Pemberhentian sementara cut and fill oleh Satpol-PP tersebut, karena proyek Nimo Land hingga kini belum bisa menunjukkan izin.
Dipasangnya garis kuning bertuliskan PPNS berlogo Satpol PP dan Pemkab Bogor ini menandakan bahwa di lokasi tersebut dilarang terdapat aktivitas proyek cut and fill atau perataan dan pengurugan tanah.
Kepala Seksi (Kasi) Penegakan Satpol PP Kabupaten Bogor, Yudi Iskandar mengatakan, pemasangan garis kuning itu sesuai dengan perintah Kasatpol PP untuk menghentikan sementara proyek tersebut.
“Ini merupakan langkah awal penghentian sementara karena mereka (Nimo Land dan BSS) tidak bisa menunjukkan bukti perizinan yang dimiliki,” katanya.
Sampai kapan garis kuning tersebut dipasang, Yudi menjelaskan bahwa Satpol PP masih menunggu konfirmasi dari pihak Nimo Land maupun BSS.
BACA JUGA: Proyek Nimo Land Belum Ada Izin Tapi Sudah Cut and fill, Dewan Pasti Akan Panggil Perusahaan
“Kami minta secepatnya agar kami bisa mengambil langkah lebih lanjut. Jika konfirmasinya lama maka penghentian sementara pun makin lama. Jika mereka bisa menunjukkan bukti perizinan dan dinilai memenuhi kriteria, masyarakat juga kondusif, maka garis kuning dicopot dan mereka bisa melanjutkan kegiatan. Tapi sampai sekarang saya belum melihat izin yang dimilikinya,”paparnya.
Yudi menandaskan pula bahwa Satpol PP Kabupaten Bogor selama ini belum pernah mendapat laporan dari aparat Satpol PP Kecamatan Cijeruk tentang kegiatan proyek Nimo Land.
“Terkait keberatan warga, menurut analisa kami, seharusnya diselesaikan, dimediasi secara kewilayahan, oleh Kepala Desa, Camat, Forkopimcam,” tukasnya.
Sebelumnya,Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam, mengatakan bahwa apapun bentuk investasinya sebaiknya mendapatkan restu dari masyarakat berupa izin lingkungan warga sekitar.
“Izin lingkungan itu harus ada perwakilan dari masyarakat yang ada di sekitar. Jangan sampai hanya beberapa orang yang dipilih. Harus mewakili. Jika perlu setiap sudut dilibatkan. Jadi tidak ada yang teriak. Semua mendukung terhadap rencana itu,”ucapnya.