JABAR EKSPRES- Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, mengungkapkan pada hari Minggu bahwa negaranya berharap akan menerima investasi sekitar $5 miliar dari perusahaan-perusahaan seperti Tesla (TSLA.O), Google (GOOGL.O), dan Microsoft (MSFT.O).
Menurutnya, “Tesla sedang mempertimbangkan pembuatan fasilitas manufaktur kendaraan listrik, sementara Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan pendirian pusat data.”
Namun, Srettha tidak memberikan rincian apakah jumlah investasi sebesar $5 miliar tersebut merupakan hasil dari investasi bersama atau dilakukan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.
Perlu dicatat bahwa hingga saat ini, Tesla, Google, dan Microsoft belum memberikan komentar atau konfirmasi terkait investasi tersebut.
Baca juga: Pelanggan Setia Tesla Bisa Kunjungi Pabrik Pembuatan Tesla
Srettha Thavisin berbicara kepada wartawan di Bangkok setelah menghadiri Majelis Umum PBB di New York, di mana dia juga mengadakan pertemuan dengan para eksekutif perusahaan-perusahaan tersebut pada awal pekan ini.
Baca juga: Microsoft Segera Hadirkan AI Copilot pada Windows 11, Microsoft 365, Edge, dan Bing
Investasi asing baru ini diharapkan akan membantu memulihkan perekonomian Thailand yang sedang lesu, yang diproyeksikan akan tumbuh sekitar 2,8% tahun ini, angka yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, terutama karena perlambatan dalam sektor ekspor.
Srettha Thavisin juga telah berbicara dengan CEO Tesla, Elon Musk, pekan lalu untuk membahas kerjasama di sektor kendaraan listrik.
Thailand, yang merupakan pusat perakitan mobil terbesar keempat di Asia, telah memberikan insentif kepada produsen kendaraan listrik dan baterai, serta memberikan pemotongan pajak kepada pembeli kendaraan listrik lokal, dalam upaya untuk tetap menjadi pusat otomotif regional.