JABAR EKSPRES – Dalam sebuah perkembangan terbaru, aparat menangkap total 552 aktivis iklim atas keterlibatan mereka dalam blokade sebagian jalan raya A12 di Den Haag, Belanda, Sabtu, 23 September 2023.
Hal ini menandai peningkatan yang signifikan dari hari sebelumnya, Jumat, ketika lebih dari 200 pengunjuk rasa para aktivis iklim ditahan.
Mereka yang ditangkap berafiliasi dengan Extinction Rebellion, sebuah gerakan lingkungan global yang didedikasikan untuk mengadvokasi langkah-langkah mendesak untuk memerangi kerusakan iklim.
Mengenal Gerakan XR
Baca Juga:Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan untuk Mengecam Kekejaman Polisi PrancisMiliter Israel Tembakan Drone dan Peluru Tank ke Gaza Seiring dengan Protes Para Demonstran di Perbatasan
Extinction Rebellion, yang didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok aktivis Inggris yang terinspirasi oleh gerakan akar rumput sebelumnya seperti Occupy, hak pilih, dan gerakan hak-hak sipil.
Extinction Rebellion juga merupakan pembangkangan sipil tanpa kekerasan sebagai sarana untuk memaksa tindakan pemerintah yang bertujuan untuk mencegah titik kritis sistem iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan momok keruntuhan sosial dan ekologis yang membayangi.
Strategi protes Extinction Rebellion menjangkau seluruh dunia dan mencakup aksi-aksi seperti blokade jembatan dan jalan, pendudukan ruang publik dan bangunan, serta gangguan terhadap operasi bisnis normal.
