Dinkes Bandung Barat Akan Optimalkan Penanganan Kasus ISPA dan Stunting

JABAR EKSPRES – Kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai mereda setelah penanganan amukan jago merah diambil alih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Meski begitu, polusi udara yang melanda permukiman di sejumlah desa di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, berdampak pada kesehatan warga.

BACA JUGA: Jaga Si Kecil Tetap Sehat, Ini 7 Tips Mencegah ISPA pada Anak

Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat per tanggal 22 September 2023, sebanyak 669 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA imbas dari asap tebal kebakaran TPA Sarimukti selama 1 bulan ini.

“Jumlah total warga yang menderita ISPA saat ini tercatat sebanyak 669 orang. Merata di semua usia, mulai dari balita, anak-anak, dewasa, maupun lansia,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Hernawan Widjayanto, Minggu, 24 September 2023.

BACA JUGA: Angka Penderita ISPA di Bandung Naik 2 Kali Lipat, Cuaca Kemarau Jadi Penyebabnya

Dari 669 warga yang menderita ISPA, sedikitnya 4 orang dirujuk ke RSUD Cikalong Wetan untuk mendapat penanganan medis serius. Sementara ratusan warga lainnya disarankan berobat jalan.

Hernawan menjelaskan, asap kebakaran sampah di TPA Sarimukti cukup berbahaya jika dihirup manusia. Selain ISPA, asap kebakaran sampah bisa menyebabkan kanker paru-paru dan silikosis.

“Dalam jangka waktu yang lama, warga yang terpapar atau menghirup asap kebakaran sampah bisa berisiko terkena kanker paru. Apalagi asap hasil pembakaran sampah merupakan asap dari pembakaran plastik,” ujar Hernawan.

Kerena itu, Hernawan menegaskan, pihaknya bakal terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya. Salah satunya dengan turun langsung ke masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.

“Kemarin kita rapat bersama pa Pj Bupati Bandung Barat (Arsan Latif) terkait pelayanan kesehatan yang terbaik dan optimal kepada masyarakat Kabupaten Bandung Barat,” katanya.

Ia menambahkan, selain menangani kasus ISPA, penanganan kasus stunting juga menjadi fokus Dinas Kesehatan. Selain itu, pelayanan bagi ibu hamil dan lainnya pun bakal terus dioptimalkan.

“Kami berupaya maksimal memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Bandung Barat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan