JABAR EKSPRES- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya letusan abu setinggi sekitar 700 meter di Gunung Semeru, Provinsi Jawa Timur.
Yadi Yuliandi, petugas Pos Pemantauan Gunung Semeru, mengonfirmasi kejadian tersebut, menyatakan bahwa letusan ini terjadi pada hari ini pukul 09.23 WIB.
“Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dan bergerak ke arah tenggara serta selatan,” ungkap Yadi seperti yang dikutip dari Antara.
Erupsi ini terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 milimeter dan berlangsung selama 101 detik.
PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak sekitar 13 kilometer dari puncak gunung (pusat erupsi).
Baca juga: Terjadi Erupsi Eksplosif di Gunung Anak Krakatau: Asap Setinggi 1.000 Meter Memenuhi Langit
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Terekam di Seismograf
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk menjauhi wilayah dengan jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai jarak 17 kilometer dari puncak.
PVMBG juga menyarankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena berisiko terkena bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, terdapat potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru saat ini masih berstatus Siaga atau Level III. PVMBG mencatat bahwa sejak 1 Januari hingga 22 September 2023, telah terjadi 33 kali letusan di gunung api tersebut.