JABAR EKSPRES — Patung Garuda Wisnu Kencana, atau sering disingkat sebagai GWK, adalah salah satu karya seni monumental yang paling terkenal dan dihormati di Indonesia. Terletak di Bali, patung ini memiliki makna yang mendalam dan simbolisme yang kaya dalam kebudayaan Bali.
Tepat 5 tahun yang lalu di hari ini, Patung GWK ini diresmikan. Patung GWK menggambarkan Dewa Wisnu yang duduk di atas burung Garuda yang megah. Dewa Wisnu adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu yang dipuja di Bali. Ia adalah penjaga dan pemelihara alam semesta, yang memegang tugas untuk menjaga keseimbangan dan ketertiban dalam dunia ini.
Dalam kisah-kisah epik Hindu, Dewa Wisnu sering kali digambarkan sebagai dewa yang bijaksana, penuh cinta kasih, dan penuh perhatian terhadap kehidupan manusia.
BACA JUGA: Hari Purnawirawan, Menghormati Jasa-Jasa yang Berjuang Demi Bangsa
Sementara itu, burung Garuda adalah sosok mitologis yang penting dalam kebudayaan Hindu. Garuda adalah tunggangan Dewa Wisnu dan dianggap sebagai makhluk yang kuat dan setia. Dalam legenda Hindu, Garuda adalah musuh abadi ular raksasa, Naga, dan melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Dengan menggabungkan Dewa Wisnu dan Garuda dalam satu patung, GWK menggambarkan keselarasan dan perpaduan antara dua entitas ini yang sangat penting dalam keyakinan Hindu.
Patung GWK juga memiliki dimensi yang luar biasa. Dengan tinggi mencapai 121 meter (397 kaki), GWK adalah salah satu patung terbesar di dunia. Ini adalah prestasi seni yang luar biasa dan merupakan simbol kekuatan dan kebesaran budaya Bali.
Karya seni ini juga menunjukkan komitmen Bali untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budayanya.
Selain sebagai ikon budaya, GWK juga memiliki makna praktis dalam upaya pariwisata Bali. GWK adalah salah satu atraksi wisata utama di pulau ini. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat keindahan dan makna dari patung ini.
GWK juga menjadi tuan rumah berbagai acara budaya, pertunjukan seni, dan festival yang memperkaya pengalaman wisatawan dan membantu mempromosikan kekayaan budaya Bali.