Hal itu disebabkan karena warga yang membakar sisa-sisa tumbuhan atau garapan ladang yang sudah tak terpakai, sehingga kondisi kering lahan membuat potensi kebakaran bisa timbul cukup besar.
“Akhirnya bisa merembet ke beberapa titik lahan apinya. Kita padamkan jika terlihat dan beri edukasi juga kepada warga supaya jangan sembarangan membakar di musim kemarau,” pungkas Erik. (Bas)