JABAR EKSPRES – Anies Baswedan saat berkunjung ke Sukabumi pada Selasa (20/9/2023) berkesempatan bertemu dengan Mahasiswa Sukabumi di Kampus Institut Madani Nusantara (IMN) yang beralamat di Jalan Lio Balandongan, Kecamatan Citamiang, untuk berdialog seputar permasalahan yang saat ini terjadi.
Dalam momen dialog Anies Baswedan bersama Mahasiswa, ada hal yang menarik ketika salah satu audiens bertanya soal penanganan guru honorer yang banyak terjerat hutang pinjaman online (Pinjol).
Mahasiswi yang bernama Feby dari Fakultas Tarbiyah IMN, menanyakan kepada Anies Baswedan selaku Bacapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), soal menangani masalah guru honorer yang banyak terjerat hutang pinjol.
BACA JUGA: Korban Pelecehan Seksual di Bogor Ngadu ke Sembilan Bintang: Kami Akan Kawal Sampai Tuntas
Saat pertanyaan itu dilontarkan, Anies Baswedan kemudian menjawab satu per satu pertanyaan yang diutarakan kepada dirinya, sebelum menjawab pertanyaan Feby.
Ketika ia menjawab pertanyaan Feby, menurutnya, masalah guru honorer serta hutang pinjol adalah dua masalah yang berbeda, sehingga dia menginginkan masalah guru honorer bisa segera diselesaikan.
“Yang guru honorer itu harus di selesaikan, bagaimana mungkin kita menitipkan anak anak kita untuk terdidik dengan baik, ketika negara tidak memikirkan kesejahteraan pendidik, harus dibereskan ini,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan mahasiswa.
Kemudian ia menerangkan soal pinjol yang saat ini tengah menjadi Tran untuk mendapatkan permodalan melalui aplikasi yang menggeliat di hampir semua kalangan.
“Pinjol ini sebenarnya masalah, kenapa sih pinjol ini terjadi? Pinjol bisa muncul karena proses pinjam uang untuk kebutuhan permodalan melalui perbankan dan sistem keuangan kita rumit sekali, karena rumit akhirnya yang kecil kena kepada hutang pinjol,” terangnya.
BACA JUGA: Sambangi Ponpes Syamsul Ulum, Anies Baswedan Ziarah ke Makam K.H. Ahmad Sanusi
Kemudian ia mencoba memaparkan contoh solusi yang sudah digarap seperti program Ibu Berdaya, saat dirinya mendengar hal tersebut di pagi hari pada dialog dengan petani di Kecamatan Sukaraja.
“Tapi kalo kita bisa mengubah itu yang kecil dapat akses pembiayaan, seperti tadi pagi saya bertemu dengan pak Slamet (Anggora DPR RI Komisi IV dapil Sukabumi) bertemu dengan para petani, itu ada simpan pinjam yang mereka gunakan bahwa tingkat ketidak bayarannya,” paparnya