“Nantinya sampah itu dipilah, mana yang bisa didaur ulang dan tidak. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang, nantinya akan dikeringkan untuk dibakar,” paparnya.
Erik mengaku, edukasi dan sosialisasi terkait lingkungan sudah sering dilakukan, baik dalam bentuk woro-woro hingga surat edaran melalui RT/RW.
“Alhamdulillah atas kerjasama pemerintahan desa dan kepengurusan RT/RW serta tokoh masyarakat dalam bersosialisasi, tentang pentingnya tidak membuang sampah ke sungai,” imbuhnya.
“Dan hampir adanya tempat pembakaran sampah di setiap RW, adanya peningkatan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tambah Erik.
Dia berharap, warga Desa Babakan Peuteuy bisa terus aktif dalam kepedulian menjaga lingkungan, untuk kenyamanan bersama.
“Tentunya kita berharap warga lebih aktif dalam mensosialisasikan pentingnya tidak membuang sampah sembarangan terutama ke sungai,” beber Erik.
“Kemudian tentu harus adanya kesadaran dan kepedulian dimulai dari diri sendiri, dan pentingnya memilah sampah dimulai dari rumah,” pungkasnya. (Bas)