JABAR EKSPRES – Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki dengan tegas mengecam setiap upaya untuk membenarkan serangan terhadap nilai-nilai suci komunitas Muslim global, yang berjumlah lebih dari dua miliar orang.
Ia menekankan bahwa serangan semacam itu, yang dilakukan dengan kedok kebebasan berpikir, tidak akan ditoleransi oleh negaranya.
“Bagi kami, tindakan-tindakan ini adalah provokasi yang bertujuan untuk menghasut orang,” kata Presiden Erdogan pada acara makan malam yang diselenggarakan oleh Komite Pengarah Nasional Turki-Amerika di New York.
Presiden Erdogan menggarisbawahi peran Turki sebagai pelopor dalam menggalang dukungan untuk resolusi di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Majelis Umum PBB.
“Kami akan melanjutkan upaya kami untuk mencapai tujuan ini,” tambahnya.
Resolusi-resolusi ini dengan tegas mengutuk tindakan kekerasan yang ditujukan untuk menodai teks-teks suci, dan menganggapnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
Pemimpin Turki tersebut secara khusus merujuk pada serangan jahat baru-baru ini terhadap Al-Qur’an, dan memperingatkan bahwa jika tindakan tidak diambil untuk menangkal permusuhan terhadap Islam, mereka yang bertanggung jawab dapat meningkatkan tindakan mereka tanpa bisa menahan diri.
“Sebagai Turki, kami menanggapi ancaman yang terus meningkat ini,” tambahnya.
BACA JUGA: Kim Jong-un Sampaikan Undangan bagi Vladimir Putin untuk Mengunjungi Korea Utara
Erdogan memperingatkan bahwa serangan-serangan ini, yang terutama ditujukan kepada umat Islam saat ini, berpotensi menargetkan kelompok-kelompok yang mewakili berbagai latar belakang, bahasa, budaya, dan sistem kepercayaan di masa depan.
Berbicara di hadapan anggota komunitas Turki-Amerika, Presiden Erdogan juga menyuarakan keprihatinannya terhadap kelompok-kelompok kepentingan tertentu yang ingin merusak hubungan Turki-Amerika.
“Kami akan mencegah mereka dengan mengatakan yang sebenarnya dan mewakili Turki,” katanya.
Mengalihkan fokusnya pada hubungan antara Amerika Serikat dan Turki, Presiden Erdogan menyatakan optimismenya tentang periode mendatang, mengisyaratkan niat Turki untuk memperkuat kerja sama dengan Amerika Serikat berdasarkan kepentingan bersama.