“Secara bertahap kita akan penuhi janji terkait pembangunan berbasis RT maupun RW kepada masyarakat,” kata Henky.
Henky menjanjikan, untuk rencana awal bantuan untuk RW ini akan diberikan Rp 100 juta per RW. Akan tetapi karena ada Pandemi Covid-19 bedampak pada pendapatan daerah. Sehingga baru direalisasikan sebesar Rp 15 juta.
Waktu itu, Hengky berjanji untuk tahun depan akan dimaksimalkan. Sebab, bantuan keuangan RW akan difungsikan sebagai pemulihan ekonomi. Akan tetapi sampai sekarang sisa bantuan RW tersebut tidak kunjung cair.
“Untuk tahun depan tentu akan maksimal. Harap maklum karena pandemi berdampak pada menurunnya PAD sebesar 60 persen,” kata Hengky kala itu.
Sebelumnnya isu tidak kunjung cairnya bantuan keuangan untuk RW ini sempat menjadi perbincangan dikalangan Ketua RT dan RW melalui grup Whatsapp.
Bantuan Keuangan RW dikabarkan terkendala dan terancam tidak bisa cair lantaran APBD Pemkab Bandung Barat mengalami devisit.
Menurut sumber salah satu ketua RW yang enggan disebut namanya mengungkapkan, selama ini ada Insentif keuangan untuk RT dan RW dari Pemkab Bandung Barat sebesar Rp 188 ribu per bulan. Namun bantuan tersebut sudah tidak lagi diberikan.
‘’Insentif sudah dihentikan sejak Mei 2023 lalu, sekarang itu enggak ada sudah di hapus,’’ kata sumber itu.
Dia mengatakan, bantuan RW yang diberikan memiliki arti untuk operasional RW seperti untuk honor marbot masjid, guru ngaji, tenaga kebersihan dan tenaga keamanan hansip.
‘’Jadi ketika bantuan ini dihentikan sangat kecewa sekali dan ini menunjukan tata keuangan pemkab Bandung Barat tidak dikelola dengan baik dan maksimal,’’ tutupnya. (wit/yan).