Akibat Kemarau, Warga di Kecamatan Rancaekek Bandung Kesulitan Air Bersih

JABAR EKSPRES – Musim kemarau 2023 belum usai, dampaknya sejumlah wilayah kini mulai mengalami kesulitan air, akibat dilanda kekeringan yang cukup panjang.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, kemarau tahun ini berdampak pada dua desa di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat alami kekeringan hingga sulit mendapatkan air bersih.

Adapun sejumlah warga Kecamatan Rancaekek yang mengalami kekeringan tersebut, yakni di wilayah Desa Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan.

Ketika dikonfirmasi, Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar membenarkan bahwa di wilayahnya terdapat warga yang mengalami kekeringan, akibat dampak musim kemarau 2023.

“Betul, sebagian warga di Desa Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan kini sudah mulai kesulitan air bersih,” kata Diar kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (15/9).

Dijelaskannya, kekeringan hingga sulit air bersih di wilayah Kecamatan Rancaekek hanya terjadi pada dua desa, dari sebanyak 14 desa yang ada.

Langkah untuk memenuhi kebutuhan warga terhadap air bersih, pihak Kecamatan Rancaekek melakukan berbagai upaya seperti mengirim air bersih untuk dibagikan.

“Di Desa Rancaekek Wetan, kesulitan air bersih terjadi di wilayah RW 06. Terkait sulitnya air, kita koordinasikan ke dinas terkait untuk ditindak lanjut,” jelasnya.

Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) mencatat, ada sedikitnya 268 desa di 16 kabupaten/kota yang mengalami kekeringan, akibat dampak dari musim kemarau 2023 ini.

Berdasarkan data yang diberikan BPBD Jabar per 1 Januari hingga 12 September 2023 kemarin, wilayah terbesar dari dampak kekeringan tersebut, yakni berada di wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah total sekitar 115 desa dan 65.054 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih.

Sementara melansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diterangkan bahwa musim kemarau tahun ini dirasa cukup panjang, khususnya di Jabar akan terus terjadi hingga bulan November 2023 mendatang.

Diar berharap, dampak kekeringan hingga sulit air bersih akibat musim kemarau tahun ini, tidak semakin meluas di wilayahnya.

“Kita sudah koordinasikan dengan dinas terkait dan segera ditindaklanjuti untuk dikirim bantuan air bersih,” pungkasnya. (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan