Di wilayah Kantor Cabang Cimahi, kegiatan rutin dilakukan setiap hari dan berkeliling ke beberapa lokasi seperti kantor desa, kantor kecamatan, sekolah, pasar, dan tempat-tempat lainnya.
”Kami berharap dengan kegiatan ini, BPJS Kesehatan jadi lebih dekat dengan masyarakat sampai ke pelosok sehingga seluruh peserta JKN mendapatkan informasi dan layanan administrasi yang setara,” harapnya.
Salah seorang Dosen Universitas Santo Borromeus Vivi Rumelia mengaku jika saat ini mayoritas civitas akademika di Universitas Santo Borromeus sudah mengantongi identitas kepesertaan Program JKN. Adapun yang belum menjadi peserta karena mereka belum sempat mengurus karena harus kerja dan terhalang jarak yang jauh.
”Maka dari rekan-rekan dan adik-adik mahasiswa yang belum jadi peserta ini langsung kita arahkan datang ke BPJS Keliling supaya lebih mudah menyelesaikan keperluan administrasi JKN mereka,” ujarnya.
Terkait akses layanan dengan memanfaatkan NIK, ia pun tak memungkiri bahwa hingga kini masih banyak orang yang merasa khawatir jika belum mengantongi kartu fisik BPJS Kesehatan.
Menurutnya, hal inilah yang perlu terus diberikan edukasi oleh BPJS Kesehatan kepada warga desa sehingga mereka bisa yakin untuk memanfaatkan NIK saja saat berobat.
”Sebenarnya mereka bukan takut itu berobat, karena sudah pasti diterima oleh fasilitas kesehatan. Tapi biasanya mereka merasa tidak yakin saja kalau tidak punya kartu yang fisik itu. Rasanya harus ada kartu dulu baru yakin punya BPJS Kesehatan. Nanti kami akan terus informasikan di lingkungan kampus kami mengenai pemanfaatan NIK untuk berobat, karena lebih mudah juga saat ini berobat cukup pakai KTP,” tutup Vivi. (*)