JABAR EKSPRES – Pemerintah China secara resmi membantah adanya undang-undang atau aturan yang melarang penggunaan iPhone atau merek ponsel asing lainnya di negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers hari ini.
Mao Ning menyatakan, “Kami selalu terbuka terhadap perusahaan-perusahaan asing dan menyambut mereka untuk memanfaatkan peluang dan hasil dari pembangunan ekonomi China.” Dia juga menegaskan pentingnya keamanan informasi dan dunia maya bagi China, sambil mengakui bahwa pihaknya telah memperhatikan laporan-laporan media tentang insiden keamanan yang melibatkan iPhone, produk dari Apple.
Baca Juga: Banjir di Libya Menewaskan 5.300 Orang dan 9.000 Orang Hilang
Meskipun demikian, Mao tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang insiden-insiden tersebut. Ia juga meminta perusahaan-perusahaan ponsel asing yang beroperasi di China untuk mematuhi hukum privasi negara dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah pencurian data yang tersimpan di ponsel pelanggan mereka.
Pada beberapa waktu sebelumnya, laporan dari The Wall Street Journal menyebutkan bahwa China telah melarang penggunaan iPhone oleh para pejabat pemerintah pusat, yang berdampak pada penurunan saham Apple dan menyebabkan kerugian harian terbesar dalam sebulan.
China adalah pasar luar negeri terbesar bagi produk-produk Apple, dengan penjualan yang mencakup sekitar seperlima dari total pendapatan perusahaan tersebut tahun lalu. Meski begitu, hingga saat ini, Apple belum memberikan komentar resmi terkait isu ini.
Baca Juga: Pertemuan Vladimir Putin dan Kim Jong-un Bahas Hal-Hal Penting, Apa Saja?
Meskipun Apple tidak mengungkapkan secara terperinci penjualan iPhone berdasarkan negara, analis di perusahaan riset TechInsights memperkirakan bahwa penjualan iPhone di China pada kuartal terakhir melebihi penjualan di Amerika Serikat.
Selain itu, Apple juga memproduksi sebagian besar iPhone di pabrik-pabriknya di China, yang menjadikan negara tersebut sebagai bagian penting dalam rantai pasokan perusahaan tersebut.