JABAR EKSPRES – Diabetes Melitus Anak, yang sering di sebut sebagai penyakit gula, adalah kondisi yang di tandai oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Meskipun banyak yang mengira bahwa penyakit ini umumnya menyerang orang dewasa, kenyataannya adalah bahwa diabetes melitus juga dapat mengincar anak – anak.
Terdapat beberapa tipe diabetes melitus, termasuk tipe I, tipe II, diabetes gestasional, dan tipe lainnya. Tipe diabetes melitus tipe II cenderung lebih umum pada orang dewasa, sementara tipe I sering menghantui anak-anak.
Penyebab utama diabetes melitus tipe I pada anak-anak adalah disfungsi sel beta pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin karena gangguan autoimun.
Baca juga : Menu Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Membantu Stabilkan Gula Darah
Bagaimana Anda dapat mengenali gejala atau tanda-tanda diabetes melitus pada anak-anak? Berikut adalah 6 indikator penting yang perlu Anda perhatikan, seperti yang di ungkapkan oleh dr. Clarin Hayes dalam tayangan YouTube pada 5 Maret 2023:
1) Nafsu makan yang meningkat
Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi karena insulin menjadi kunci untuk membuka sel-sel tubuh. Ketika seorang anak mengalami gejala diabetes, kadar insulin yang rendah tidak dapat membuka sel, sehingga sel-sel tubuh merasa kelaparan dan mengirimkan sinyal ke otak untuk merasa lapar dan makan lebih banyak.
2) Tidak ada peningkatan berat badan
Meskipun anak mungkin makan lebih banyak dan sering merasa lapar, berat badannya tidak akan bertambah. Hal ini di sebabkan oleh kurangnya energi yang berasal dari gula yang biasanya di gunakan oleh sel-sel tubuh. Sebagai gantinya, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak atau otot untuk mendapatkan energi, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
3) Sering merasa haus dan buang air kecil
Jangan anggap sepele jika anak Anda sering merasa haus dan buang air kecil lebih sering dari biasanya, karena ini bisa menjadi tanda diabetes melitus. Kadar gula darah yang tinggi akan diekskresikan melalui urin, yang dapat mengakibatkan anak sering buang air kecil atau bahkan mengompol.