JABAR EKSPRES – Kang Pisman (Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan), program unggulan yang dibuat guna menjawab permasalah sampah di Kota Bandung itu, saat ini baru berhasil dilakukan dalam tingkat rukun warga (RW).
Program yang sudah dicanangkan sejak tahun 2018 tersebut, tampaknya sejauh ini belum begitu dimaksimalkan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi membenarkan hal demikian.
Bahkan dirinya menuturkan, dari 1.597 RW di Kota Bandung, baru sekira 234 RW yang dinyatakan sebagai kawasan bebas sampah (KBS). Alias berhasil menanggulangi sampah dari sumber.
Kendati masih menemukan kendala, serta baru berhasil di tingkat RW, pihaknya berupaya secara konsisten mendorong program Kang Pisman mampu berjalan maksimal.
Kendala tersebut, kata Dudy, berkaitan dengan kebiasaan masyarakat sekitar. Lantas Edukasi dan sosialisasi mesti kian digencarkan, guna mencapai target yang sesuai harapan.
“Memang untuk mencapai zero waste itu memang membutuhkan waktu. Itu beririsan dengan perilaku masyarat,” kata Dudy saat dihubungi Jabarekspres, belum lama ini.
Adapun konsistensi yang dilakukan pihaknya, lanjut Dudy, selain sosialisasi dan edukasi masyarakat, DLH Kota Bandung menggencarkan pendampingan terhadap warga.
“(Kami) melakukan pendampingan kepada masyarakat supaya mengolah sampahnya secara mandiri. Baik di rumah sendiri maupun di level RW,” lanjutnya.
“Nah ini yang kami dorong terus untuk pembentukan KBS di tingkat RW, seperti yang kami lakukan di Juli kemarin, dan sekarang sudah banyak RW yang menyelesaikan sampahnya di sumber,” pungkasnya.