JABAR EKSPRES – Banjir di Libya yang diakibatkan dari runtuhnya dua bendungan mengakibatkan 5.300 orang tewas hingga artikel ini dimuat.
Tim pencari yang diturunkan melakukan penyisiran dengan menyisir ke jalan-jalan bahkan hingga ke laut usai pasca banjir di Libya.
Kota Derna di Mediterania kesusahan memperoleh donasi usai banjir di Libya pada Minggu malam yang meruntuhkan sebagian besar jalan.
Para relawan yang berhasil sampai di kota tersebut mengisahkan kehancuran di pusat kota, ribuan orang hilang dan puluhan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
“Mayat ada dimana-mana, di dalam rumah, di jalanan, di laut. Ke mana pun Anda pergi, Anda akan menemukan pria, wanita, dan anak-anak yang tewas,” kata Emad al-Falah, seorang pekerja bantuan dari Benghazi, melansir dari laman AP.
Mohammed Derna, seorang guru di kota tersebut, mengungkapkan dirinya, keluarga dan tetangganya bergegas pergi ke atap gedung apartemen mereka dan kaget ketika melihat volume air yang mengalir begitu kencang.
Mereka menyaksikan secara langsung orang-orang yang terbawa banjir, termasuk anak-anak yang hanyut.
“Mereka berteriak, ‘Tolong, tolong,’” katanya.
“Itu seperti film horor Hollywood.” tambahnya.
Derna terletak di dataran pantai yang sempit, di kaki pegunungan yang terjal. Hanya dua jalan dari selatan yang masih bisa dilalui, dan jalan tersebut membutuhkan jalan yang panjang dan berkelok-kelok melewati pegunungan.
Runtuhnya jembatan di atas sungai itu membelah pusat kota sehingga menyebabkan lalu lintas semakin terhambat.
Mr al-Falah mengatakan tim pencari mencari bangunan apartemen yang hancur dan mengevakuasi orang-orang tewas yang mengambang di lepas pantai Mediterania. Ossama Ali, juru bicara pusat ambulans timur Libya, mengatakan setidaknya 5.100 kematian tercatat di Derna, bersama dengan sekitar 100 orang. tempat lain di Libya timur. Lebih dari 7.000 orang terluka di kota itu.
Menurut kantor berita resmi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Libya timur mengatakan jumlah korban tewas di Derna lebih dari 5.300 orang.
Ali mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena tim terus mengumpulkan jenazah. Setidaknya 9.000 orang hilang tetapi jumlah itu bisa berkurang seiring dengan pulihnya komunikasi. Organisasi Migrasi Internasional PBB mengatakan sedikitnya 30.000 orang di Derna mengungsi akibat banjir di Libya. Badai juga berdampak pada wilayah lain di Libya timur, termasuk kota Bayda, Susa dan Marj. Ali mengatakan tim penyelamat menemukan sedikitnya 150 mayat dari laut lepas pantai Bayda pada hari Rabu, sehingga jumlah korban tewas di kota itu menjadi sekitar 200 orang.