BANDUNG, JABAR EKSPRES – Tempat pembuangan sampah (TPS) yang tersebar di Kota Bandung, hingga saat ini masih dalam kondisi overload. Timbulan atau tumpukan sampai kian bertambah setiap hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi menjelaskan, penyebab itu bisa terjadi lantaran kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti belum sepenuhnya pulih.
Terlebih TPA Sarimukti yang sempat terbakar itu pun, mempengaruhi kuota penampungan sampah per hari. Dia menuturkan, dalam kondisi normal, Kota Bandung dapat mengirim sampah 1.200 sampai 1.300 ton per hari.
BACA JUGA: Masa Darurat! Masyarakat Bandung Diwajibkan Olah Sampah
“Bisa dikalikan saja dari mulai tanggal 22 Agustus 2023 sampai 1 September 2023, (TPA Sarimukti) dibuka kembali tapi ritasenya juga kecil. Jadi ada puluhan ribu ton yang tertahan di Kota Bandung,” tutur Dudy saat dihubungi Jabar Ekspres, Selasa (12/9).
Terlebih, jelas Dudy, situasi tersebut diperparah dengan kondisi dari ratusan TPS di Kota Bandung yang overload. Sejumlah upaya dilakukan guna mengatasi kondisi itu.
“Makanya sekarang ada beberapa yang kita coba bersihkan memakai alat berat. Sehingga mudah-mudahan dari 135 ini kita bisa kurangi TPS yang overload,” jelasnya.
BACA JUGA: Entaskan Masalah Sampah di Kota Bandung, Lingkungan Pendidikan Harus Ikut
Sementara itu, menyoal kebanyakan produksi sampah yang dihasilkan warga Kota Bandung. Dudy mengungkapkan bahwa sampah sisa makanan masih yang paling banyak ditemukan.
“Itu mendominasi, setelah itu sampah-sampah organik dan sisanya adalah residu,” ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, menjadi penting kalau masyarakat bisa mengolah sampah organik dari sumber pertama. Sampah rumah tangga maupun sampah di wilayah berskala kecil.
“Terus melakukan edukasi kepada masyarakat supaya dapat mengolah sampah organik. Kalau sampah organik ini selesai di sumber, jadi ke depan tinggal residu saja kita buang ke TPA,” pungkasnya.
BACA JUGA: TPS Gedebage Ingin Dijadikan Layaknya TPA Sarimukti
