JABAR EKSPRES – Selain masalah penumpukan sampah, lalu overload-nya seluruh tempat pembuangan sampah (TPS) yang terimbas dari masalah di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pencarian tempat pembuangan sampah (TPS) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, pun masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi mengatakan, hal tersebut menjadi kesulitan pihaknya, lantaran kurangnya dan keterbatasan lahan kosong yang tersedia di Kota Bandung.
BACA JUGA: Ratusan TPS Masih Overload, Puluhan Ribu Ton Sampah Tertahan di Kota Bandung
“Sulit, karena lahan di kota ini tidak seperti ketersediaan lahan di kabupaten yang masih banyak lahan terbukanya,” kata Dudy saat dihubungi Jabarekspres, pada Selasa (12/9).
“Kota Bandung ini, kan, dominasinya sudah lahan terbangun semua. Sehingga memang sulit kami untuk mencari lahan yang bisa digunakan sebagai TPS maupun TPA (tempat pembuangan akhir),” tambahnya.
Alasan itu juga, lanjut Dudy, yang menyebabkan Kota Bandung tidak memiliki TPA-nya sendiri, yakni TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Menurutnya, TPA tersebut pun kini sudah mulai sering overload. Masih kesulitan dan sudah mencapai keterbatasan dalam menampung sampah dari wilayah se-Bandung Raya.
Lantas Dudy berharap banyak terhadap TPA Legok Nangka, Kabupaten Bandung untuk menjawab permasalahan sampah. Namun hingga saat ini, TPA tersebut masih belum siap untuk digunakan.
BACA JUGA: Sejauh Mana Persiapan TPS Sementara di Gedebage?
“Semoga di TPA yang baru itu bisa lebih baik dari TPA Sarimukti,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah upaya telah dilakukan, salah satunya pembuatan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di beberapa titik, yakni sekitar wilayah Gedebage.
Terpisah, Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, pemilihan lokasi TPS itu bersifat sementara bukan selamanya. Lantas dia meminta pengertian warga di wilayah Gedebage.
Pasalnya, saat ini Kota Bandung memang sedang darurat sampah. “(Lahan, red) yang di Gedebage itu kan jauh dari pemukiman, juga itu memang lahan milik kami. Jadi tolong sedikit pahami,” tegas Ema di Balaikota, pada Kamis (7/9).