Dina, yang bekerja di salah satu layanan pinjaman online, juga merasakan dampak negatif dari fenomena ini. Tidak hanya dia, orang lain juga sering bertindak nekat ketika upaya untuk keluar dari jeratan utang semakin sulit.
Fajar berulang kali menunjukkan dampak buruk dari pinjaman online ilegal. Melalui “Panggilan Tidur”, diharapkan masyarakat dapat lebih “teredukasi” melalui program edukasi keuangan informal yang berasal dari karyanya.
Trauma masa lalu
Dina tinggal berdua dengan ibunya, sebelum akhirnya ia dititipkan di panti asuhan, karena sang ayah yang seharusnya melindungi mereka malah mengubah hidup mereka menjadi neraka. Dalam beberapa kilas balik, Fajar menyelami sejarah kelam hubungan keluarga Dina.
Dalam perjalanan panjangnya, Dina tumbuh dengan trauma masa lalu yang kerap datang tanpa peringatan. Trauma tersebut harus ia atasi seorang diri karena tidak ada yang bisa ia andalkan.
Namun, semua berubah ketika ia bertemu dengan Rama. Lambat laun, bayang-bayang trauma masa lalunya mulai berkurang dan Dina menemukan solusi untuk menenangkan diri dengan teh.
Alih-alih kopi, Rama mengajak Dina untuk belajar lebih banyak tentang rasa teh dengan menghirup aromanya saat ia merasa gugup. Dina pun mulai menggunakan teh celup untuk menenangkan diri.
Unik dan sederhana. Sekali lagi, ide sutradara Fajar untuk membawa teh celup ke dalam cerita membuat film “Sleep Call” semakin unik dan berbeda dari film lainnya. Sementara itu, film “Sleep Call” telah resmi tayang di bioskop-bioskop di Indonesia mulai 7 September 2023.
Namun, film ini hanya untuk penonton berusia 17 tahun ke atas dan direkomendasikan untuk penonton yang tidak dapat menonton adegan kekerasan dan adegan “Pemicu” lainnya. Pertama, tinjau trailer film dan tanyakan kepada psikolog (jika perlu) apakah Anda harus menonton film “Sleep Call” atau tidak.
Film ini dibintangi oleh Laura Basuki, Juan Bio One, Kristo Immanuel, Della Dartyan, Bront Palarae, Rukman Rosadi dan Rachel Vennya. “Sleep Call” disutradarai oleh Fajar Nugros dan diproduksi oleh IDN Pictures.