Lebih lanjut kondisi mutakhir saat ini dilaporkan bahwa api berangsur-angsur padam namun masih ada bara api dan titik-titik api di beberapa lokasi. Akan tetapi api masih dapat dikendalikan dan berada dalam pengawasan tin gabungan di lapangan.
“Api masih ada tapi masih dapat dikendalikan. Jadi masih dalam pengawasan kami,” kata Arief.
Di samping itu, warga yang mengungsi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing karena situasi dan kondisi mulai kondusif. Warga juga telah membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa kebakaran sampah yang terbawa masuk oleh angin.
“Saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Arief.
Sebagai antisipasi dan mencegah agar kebakaran serupa tidak kembali terjadi, tim gabungan hingga saat ini masih bersiaga di lokasi kejadian. Dinas Kesehatan Kota Cirebon juga berjaga di posko darurat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga maupun petugas. Sementara itu, dapur umum juga didirikan oleh Dinas Sosial setempat.
Peristiwa kebakaran di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bukan kali pertamanya terjadi. Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di TPA Sarimukti yang berada di Bandung Barat pada Sabtu (19/8). Setidaknya sebanyak 3.000 KK terdampak atas kejadian itu. Upaya pemadaman telah dilakukan oleh satgas darat, termasuk dukungan water bombing menggunakan helikopter BNPB.
Demi mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan dengan baik, tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuka lahan dengan cara dibakar, memastikan perapian dipadamkan secara sempurna pada saat berkegiatan di alam atau luar rumah dan selalu sedia alat pemadam kebakaran darurat.
Baca juga: Inilah Dugaan Penyebab Toko Jamu di Depok Ludes Terbakar!