JABAR EKSPRES — Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo membantah, ribuan warga terdampak asap tebal dari kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon mengungsi. Senin, 11 September 2023.
Bahkan secara tegas Andi mengatakan, warga yang terdampak asap kebakaran TPA Kopi Luhur seluruhnya di wilayah Kelurahan Argasunya, namun tidak ada yang mengungsi.
“Kami informasikan dari BPBD Kota Cirebon selama kejadian mulai dari tanggal 9 sampai 11 September ini, di kami memang tidak ada pengungsi adanya yang terdampak asap, memang hari sabtu asapnya sampai ke kecematan,” katanya.
Lebih lanjut, ia pun memastikan seluruh warga yang terdampak asap tebal kebakaran TPA Kopi Luhur tidak ada yang mengungsi, bahkan pihaknya tidak menyiapkan posko pengungsian.
“Untuk pengungsi tidak ada dari kejadian ini, yang ada hanya warga yang terdampak akibat asap satu Kelurahan Argasunya terdampak,” ujarnya.
Sementara itu Lurah Argasunya, Mardiansyah juga menekankan bahwa seluruh warganya tidak ada yang mengungsi dan lebih memilih berdiam diri di kediaman rumah masing-masing.
“Tidak ada, tidak ada yang mengungsi, ada 3 RW yang terdampak asap jelas terlebih bau dan air licit tiga RW itu, RW 04, RW 07, RW 08,” ucapnya.
Mardiansyah juga dengan tegas mengatakan warganya tidak ada mengungsi, hanya memang dia mengakui warganya mengeluhkan asap tebal kebakaran.
“Saya sudah survey ke lapangan tidak ada, kaitannya dengan asap tidak ada aduan, sesak nafas tidak ada, alhamdulillah gak, terdampak iya,” bebernya.
Dia menjelaskan, ribuan warga yang disebutkan hanya terdampak asap tebal, yaitu di 3 RW, dengan jumlah 1500 Kepala Keluarga (KK).
“Sebanyak 1500 KK dari tiga RW, RW 04 Surapandan, RW 07 Sumurwuni, dan RW 08 Waruduwur, karena memang yang paling banyak kk itu di tiga RW tadi di Kelurahan Argasunya,” tuturnya.
“Sekali lagi, seluruh warga tidak ada yang mengungsi, seluruhnya masih bertahan di rumah masing-masing, kalau terdampak asap tebal memang iya,” imbuhnya. (Mg7)