JABAR EKSPRES – Rencana pembangunan lanjutan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB di wilayah Salabenda, Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor tengah memasuki tahap pembebasan lahan.
Proyek yang digawangi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) ini dikabarkan akan mulai kembali dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mencatat, sedikitnya sebanyak 295 bidang tanah di wilayah Kota Bogor terdampak proyek Jalan Tol BORR Seksi IIIB tersebut.
BACA JUGA : Pria Berusia 61 Tahun* Ditemukan Tewas dalam Keadaan Lidah Menjulur di Depok
Hal itu dibenarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah. Ia menyebut, adanya pembangunan lanjutan Jalan Tol BORR Seksi IIIB berdampak terhadap sebagian lahan milik Pemkot Bogor. Dengan begitu, pihaknya meminta lahan pengganti ke PT MSJ.
“Kita juga minta sebetulnya (lahan pengganti), ada yang di geser juga karena ada yang di peruntukan untuk Wisma Altet dan peruntukan untuk IPAL,” ungkapnya dikutip Jumat, 8 September 2023.
Ditahap awal ini, pihaknya sudah memastikan bahwa PT MSJ akan membebaskan lahan pada ruas jalan sebagai akses masuknya terlebih dahulu.
BACA JUGA : Penemuan Tengkorak Ibu dan Anak di Cinere, Keduanya Tidak Pernah Keluar Rumah
“Karena kita belum bicara dengan aset masalah pembebasannya. Kan kalau lahan pemerintah pasti bicara dengan kita,” tuturnya.
Namun, Syarifah mengaku, secara umum Pemkot Bogor menyepakati desain yang dibuat untuk pembangunan lanjutan Jalan Tol BORR Seksi IIIB.
“Kalau desainnya sudah kita sepakati, seperti jalannya, terus mana aja lahan Pemkot yang terkena (terdampak). Terus nanti jalan masuknya itu apakah itu lendit atau desainnya apakah misalnya itu ada terowongnya itu udah disepakati,” tuturnya.
Saat ini, sambung dia, Pemkot Bogor tinggal membicarakan mengenai berapa lahan yang akan dipakai, dan berapa lahan sebagai pengganti.
“Karena kan lahan yang kita usulin ke provinsi untuk Wisma Atlet,” sebut Syarifah.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menambahkan, atas pembangunan lanjutan Tol BORR Seksi IIIB tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap sekitar 200 kepala keluarga (KK). Oleh karena itu, Ia mengaku, sosialisasi pembangunan terus dilakukan secara masif kepada masyarakat.