JABAR EKSPRES – Baru-baru ini viral video seorang tiktoker yang juga ibu bhayangkari di Probolinggo, memaki dan merendahkan seorang pelayan toko yang merupakan palajar magang. Akibat dari makian tersebut, pelajar tersebut mengalami trauma karena menjadi korban Cyberbullying.
Tindakan yang dilakukan tiktoker bernama Luluk Sofiatul Jannah tersebut termasuk kedalam Cyberbullying, yakni tindakan agresif, mengintimidasi, atau merendahkan seseorang melalui penggunaan teknologi digital seperti internet, media sosial, pesan teks, atau email.
Hal ini karena Luluk sudah menyebaran konten yang merendahkan, menghina, memfitnah, pelajar tersebut hingga menyababkan korban tersakiti secara emosional.
Untuk kasus Luluk ini, Cyberbullying yang dilakukan sudah masuk dalam tindakan kriminal karena efek dari bullying ini jelas sangat vital, bukan hanya dapat membuat korbannya trauma, namun bisa juga membuat korban perbuatan nekad seperti bunuh diri karena tak kuat menahan malu.
Baca juga : Cyberbullying Bahaya bagi Kesehatan Mental , Ini Cara Atasinya!
Ciri-Ciri Korban CyberBullying
Seperti yang banyak terjadi pada artis-artis Korea selatan yang tidak tahan dengan tindakan pembullyan yang mereka dapatkan di internet.
Orang yang mengalami cyberbulling memang tak selalu menampakkan penderitaannya, karena biasanya lebih memilih untuk memendam rasa traumanya sendiri, bahkan beberapa malah bisa tertawa dan berbohong dengan rapi menyembunyikan rasa sakitnya.
Namun secara umum ciri-ciri orang yang menjadi korban cyberbullying dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang mungkin terlihat termasuk:
1. Perubahan Perilaku
Mereka mungkin menjadi lebih tertutup, tertekan, atau terisolasi. Mereka mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang biasa mereka sukai atau menghindari interaksi sosial.
2. Perubahan Emosional
Mereka dapat menunjukkan tanda-tanda stres, kecemasan, depresi, atau penurunan harga diri. Mereka mungkin menunjukkan perubahan emosi yang tiba-tiba atau tidak wajar.
3. Perubahan dalam Pola Online
Mereka mungkin mengurangi aktivitas online mereka, mengubah profil atau pengaturan privasi mereka, atau bahkan menghapus akun media sosial mereka sebagai upaya untuk melarikan diri dari cyberbullying.
4. Penurunan Kinerja Akademik
Mereka dapat mengalami penurunan kinerja akademik karena tekanan dan stres yang dihasilkan dari cyberbullying.