JABAR EKSPRES – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (DTPH Jabar) mencatat, ada 12 ribu hektar lahan pertanian yang sudah dilanda kekeringan selama periode April – Agustus 2023.
Kepala DTPH Jabar Dadan Hidayat mengungkap lahan kering tersebut akibat fenomena El nino berkepanjangan sehingga menyebabkan suhu panas terutama di wilayah pertanian.
“Jadi luas kekeringan di Jabar dari bulan April – Agustus 2023 itu sekitar 12.825 hektar (lahan pertanian), potensi atau terancam di 21.423 hektar. Nah yang sudah kita pulihkan, itu di 3.655 hektar,” ucapnya di Bandung Jumat (8/9).
BACA JUGA: Keraguan Hari Jadi Persib, Sejarawan Unpad Siap Lacak Sejarah
Meski terdapat belasan ribu hektar lahan pertanian yang mengalami kekeringan, Dadan mengaku hal tersebut belum berdampak secara signifikan hingga saat ini.
“Jadi kalau dilihat dari rencana tanam 1.800.000 hektar, ini (kekeringan) kelihatanya pengaruhnya tidak terlalu signifikan untuk sampai dengan sekarang,” ujarnya
Namun dengan adanya hal itu, Dadan menuturkan bahwa DTPH Jabar sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian.
“Kita sebetulnya sudah mitigasi sejak awal dengan berbagai upaya dan cara seperti satunya mobilisasi alat mesin pertanian, dan bagi lahan sawah yang masih punya air, itu akan kita upayakan percepatan olah tanah dan percepatan taman. Sehingga mudah-mudahan air itu dapat mencukupi sampai dengan masa panen nanti,” ungkapnya
“Tapi kalau kondisi airnya sudah tidak cukup, maka kita anjurkan petani untuk menanam palawija. Jadi lahannya akan tetap produktif. Jadi Intinya kita akan terus berupaya kalau masih ada air, dan kita tetap akan meningkatkan produksi,” pungkas Dadan