JABAR EKSPRES – Rocky Gerung, akademisi terkenal, telah mengkonfirmasi kehadirannya untuk memenuhi undangan klarifikasi dari Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penyebaran hoaks. Klarifikasi ini dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (6/9) hari ini.
Rocky Gerung berjanji akan hadir sesuai dengan undangan klarifikasi terkait pernyataan kontroversial Presiden Joko Widodo yang menyebutnya ‘bajingan tolol’. Acara ini direncanakan akan dimulai pada pukul 10.00 WIB.
“Saya akan memenuhi panggilan dari Bareskrim. Pukul 10.00 WIB,” ujarnya dalam pesan singkat saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Rocky Gerung seharusnya telah hadir pada Senin (4/9) kemarin untuk klarifikasi, tetapi karena alasan tertentu, ia tidak dapat menghadirinya dan meminta pemeriksaan dijadwalkan ulang pada hari ini.
Baca Juga: Youtube DPR RI Dihack, Tampilkan Streaming Judi Slot Online
Dalam perkara ini, Bareskrim Polri dan Polda di berbagai daerah telah menerima total 24 laporan polisi terkait pernyataan kontroversial ini. Selain itu, sudah ada 72 saksi dan 13 ahli yang telah dimintai keterangan terkait kasus ini.
Bareskrim Polri telah memulai proses penyelidikan terhadap Rocky Gerung terkait dugaan penyebaran berita palsu atau hoaks. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menjelaskan bahwa proses penyelidikan dimulai setelah kasus ini ditangani oleh Bareskrim Polri untuk menentukan apakah ada unsur pidana dalam pernyataan yang dilakukan oleh Rocky Gerung.
Selain itu, penyidik juga akan menganalisis video yang menjadi barang bukti dari pelapor dalam kasus ini.
“Proses penyelidikan akan melibatkan analisis terkait laporan. Jika laporan berupa video, kami akan mulai menganalisis video tersebut, dan kami juga telah memeriksa beberapa pelapor,” jelas Brigjen Djuhandhani.
Baca Juga: Akun YouTube DPR RI Dihack dan Live Streaming Judi Online
Sebelumnya, Rocky Gerung telah meminta maaf atas kontroversi yang muncul setelah ia mengkritik Presiden Jokowi dengan ucapan ‘bajingan tolol’.
“Saya memahami bahwa kasus ini telah menciptakan perpecahan di masyarakat antara pendukung dan penentang. Itu telah menimbulkan keributan yang disalahartikan sebagai kekacauan,” kata Rocky Gerung dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Jumat (4/8).
Dia melanjutkan dengan permintaan maafnya, “Saya ingin meminta maaf karena pernyataan saya telah menyebabkan perpecahan di antara kalian.”