JABAREKSPRES – Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki tugas strategis di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI turut ambil bagian dalam mendukung isu strategis dalam kegiatan ASEAN Indonesia Pacifik Forum (AIPF).
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pihaknya mendapatkan peran untuk membantu peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan.
‘’Pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga dilakukan BRI untuk terus mendorong bergeraknya roda perekonomian masyarakat,’’ kata Sunarso dalam keterangannya.
Untuk memberikan pelayanan yang optimal BRI saat ini telah bertransformasi sebagai betuk strategi meningkatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan para nasabah.
Untuk penguatan penyaluran kredit ke masyarakat, BRI bersama PT Pegadaian dan PNM membentuk Holding Ultra Mikro (UMi).
Sunarso menyebutkan, saat ini pinjaman yang disalurkan untuk usaha mikro dan ultra mikro sudah menyentuh 36,1 juta.
BRI juga akan memberikan dukungan penuh terhadap isu AIPF dalam bentuk infrastruktur hijau melalui inisiatif penerapan kredit berbasis ESG.
‘’Saat ini penyaluran kredit sudah mencapai 67,2 persen dari total portofolio kredit, atau senilai Rp732,3 triliun hingga akhir kuartal II- 2023,’’ kata dia.
Penyaluran kredit berbasis ESG ini memperkuat posisi BRI sebagai front-runner on sustainable bank di Indonesia.
‘’Ini merupakan bentuk komitmen BRI yang terus memperkuat praktik keuangan berkelanjutan,’’ ujar Sunarso.
Pertumbuhan kredit berbasis ESG ini memberikan peran penting dalam aspek sosial dengan memberdayakan para pelaku UMKM.
Selain itu, BRI juga menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun. Dana yang terhimpun disalurkan untuk proyek Renewable Energy.
Untuk operasional BRI saat ini sudah memiliki 97 mobil listrik, 50 motor listrik dan telah memiliki SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Lingkungan Kantor Pusat.
‘’Sebanyak 12 unit kerja juga telah menggunakan panel surya sebagai alternatif penggunaan listrik,’’ ujarnya.
Sementara itu, dalam pembukaan ASEAN Indonesia Pacifik Forum (AIPF), Presiden Joko Widodo mengatakan, kondisi ekonomi ASEAN terbukti sangat tangguh, ketika menghadapi tantangan melemahnya ekonomi dunia.
Menurutnya, Ekonomi ASEAN terus mengalami pertumbuhan dan harus dijaga stabilitasnya dan membuka berbagai peluang kerjasama baik Bilateral maupun Multilateral.