JABAR EKSPRES- Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan seluruh anggota ASEAN dalam sektor ketahanan pangan dengan tujuan untuk menjamin pasokan beras di kawasan ASEAN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa saat ini ketahanan pangan indonesia telah memiliki cadangan beras sebanyak dua juta ton, termasuk dari impor yang akan mencukupi hingga akhir tahun ini.
Dalam acara ASEAN Business & Investment Summit 2023 pada Senin (4/9/2023), Airlangga menyatakan bahwa cadangan beras tersebut akan digunakan untuk program bantuan sosial. Dalam waktu sebulan, pemerintah berencana untuk menyediakan 210 ribu ton beras selama tiga bulan.
BACA JUGA : Kerap Disalahartikan, Konsep Wisata Halal Diluruskan Wapres RI
Dia juga menjelaskan bahwa stok beras Bulog saat ini mendekati 1,6 juta ton, dengan tambahan 400 ribu ton hingga akhir tahun, namun 600 ribu ton akan digunakan untuk bantuan, sehingga masih tersisa 1,4 juta ton.
Selain itu, Airlangga mengungkapkan bahwa ASEAN 2023 bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN guna menghadapi tantangan dalam 20 tahun ke depan. Indonesia berusaha untuk memajukan visi ASEAN 2045 yang lebih adaptif, responsif, dan kompetitif.
Kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 akan fokus pada upaya untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan pertumbuhan yang cepat. Hal ini melibatkan pembangunan arsitektur kesehatan regional yang kuat, menjaga ketahanan pangan, energi, serta stabilitas keuangan.
BACA JUGA : Bandar Beras Buntung Hingga 50 Persen Akibat Harga Beras Naik
Selain itu, kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN akan terus ditingkatkan, terutama dalam bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, dan stabilitas keuangan. Semua ini terjadi di tengah kondisi dunia yang semakin kompleks, baik dari segi geopolitik maupun ekonomi, dan penting untuk menjaga ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai.
Airlangga juga menekankan pentingnya ASEAN untuk tetap berpegang pada hukum internasional dan menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, di mana Asia Tenggara memiliki peran penting. Sentralisasi ASEAN yang kuat dianggap sebagai kunci untuk mencapai semua tujuan ini.