Viral di TikTok ‘Hip Dysplasia’ yang Dialami Anak Acha Sinaga, Berikut Penjelasannya

JABAR EKSPRES – Hip dysplasia, kondisi sendi yang sedang heboh di jagat TikTok. Ceritanya, hip dysplasia yang viral itu dialami oleh anak kedua artis Acha Sinaga, yang punya akun keren dengan nama @acha.sinaga.

Kalau kita lihat videonya yang viral di TikTok, Acha Sinaga, langsung bilang bahwa masalah hip dysplasia yang dialami anaknya ini harus diatasi segera.

Nah, pertanyaannya, hip dysplasia itu apa sih?

Jadi, hip dysplasia atau bisa disebut juga displasia pinggul adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika tulang-tulang di sendi pinggul nggak nyambung dengan baik.

BACA JUGA: Viral Cara Keringkan Baju Tanpa Mesin Cuci, Kok Bisa? Begini Caranya

Biasanya, hip dysplasia ini suka mampir ke bayi dan balita, alias yang masih kecil-kecil gitu.

Kalau mau tahu, kondisi hip dysplasia ini bisa tumbuh di dalam perut saat janin lagi asik-asiknya nyaman di sana.

Atau bisa juga karena warisan genetik dari orang tua. Jadi, siapa aja bisa jadi korban, dan bayi mana pun bisa lahir dengan masalah ini.

Ini bukan cuman masalah pinggul sebelah kanan atau kiri aja, tapi yang paling sering disasar itu pinggul sebelah kiri.

Beberapa gejala yang sering muncul kalau ada hip dysplasia antara lain:

  1. Nyeri di pinggul, biasanya di bagian depan selangkangan.
  2. Rasanya pinggul entah gimana, mungkin kendur atau nggak stabil.
  3. Jalan seperti pincang atau ada yang nggak beres saat bergerak.
  4. Kaki yang panjangnya beda-beda.

Kalo bayi yang lahir dengan hip dysplasia, mereka punya gejala yang beda.

Misalnya, salah satu kakinya lebih menonjol ke samping daripada yang lain, atau geraknya lebih dikit dibandingkan yang satunya lagi.

Ada juga yang kulitnya jadi nggak rata atau berkerut di sekitar paha dan pantat.

BACA JUGA: Video Viral Suporter Persija Jakarta Rusuh Usai Imbang Melawan Persib!

Nah, buat mengatasi hip dysplasia ini, ada beberapa cara yang biasa dipake:

  1. Pakai penyangga atau brace, khususnya buat bayi. Penyangga ini dipakai biar sendinya tetap sejajar selama tubuh bayi tumbuh dan berkembang. Biasanya, anak-anak butuh penyangga ini, terutama kalau dimulai sejak mereka umur di bawah enam bulan.
  2. Terapi fisik. Seorang ahli terapi fisik akan ngajarin latihan dan peregangan buat memperkuat otot-otot di sekitar sendi pinggul serta meningkatkan fleksibilitas tubuh.
  3. Kalau yang di atas belum cukup, bisa jadi operasi adalah opsi terakhir. Ada dua jenis operasi yang biasa digunakan: osteotomi pinggul (ngubah bentuk tulang) dan artroskopi pinggul (memperbaiki kerusakan di dalam sendi pinggul).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan