Sudah Mau Finalisasi, Anies Ganti Pasangan Dadakan

“Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya, menuliskan keputusannya itu dalam benuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023. Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya,” jelas Teuku melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.

Surat Anies untuk AHY (Foto: JPNN)

Menurutnya, Anies sudah memutuskan untuk memilih AHY sebagai Cawapresnya di Pilpres 2024 mendatang.

“Maka, pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya. Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para ketua umum Parpol dan Majelis Tertinggi masing-masing partai. Menurut Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan,” tambahnya.

BACA JUGA: Kader Demokrat Jabar Take Down Spanduk dan Konten Medsos Anies Buntut Isu Sepihak Gandeng Cak Imin

Di pertengahan proses finalisasi kerja Parpol Koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan PKS maupun Partai Demokrat.

Anies-Cak Imin Belum Resmi?

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya telah mengatakan bahwa Surya Paloh telah menetapkan Ketum PKB Cak Imin untuk menjadi pasangan Capres-Cawapres Anies-Cak Imin secara sepihak, pada hari Selasa, 29 Agustus 2023 kemarin, di Nasdem Tower.

Namun, Surya Paloh sendiri mengatakan bahwa hal tersebut belum terformalkan.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa. Jadi, kita tunggu perkembangan satu dua hari ini,” ucapnya di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Agustus 2023, dikutip dari JPNN oleh Jabarekspres.com.

Ketua Umum Partai Nasdem itu juga menyebutkan bahwa Partai Demokrat yang merasa dikihianati olehnya bukanlah sesuatu yang menggembirakan.

“Saya harus jelaskan dulu. Pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu sikap saya. Apakah itu karena perasaan empati, apakah juga karena perasaan ikut prihatin. Nah, saya pasti tidak bergembira menerima suatu kabar seperti itu. Kenapa? Karena harapan kita (KPP) bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama itu pasti sikap Nasdem,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan