JABAR EKSPRES – Taman Safari Bogor tengah bersiap melakukan rebranding dan pemeliharaan sarana serta prasarana mulai 30 Agustus 2023. Dengan adanya pemeliharaan jalan di beberapa titik lokasi ini maka Manajemen Taman Safari Bogor memutuskan pengalihan jalur Safari Journey.
“Pelaksanaan proyek betonisasi jalur Safari Journey dilakukan mulai 30 Agustus 2023. Proses betonisasi jalur ini berlangsung sekitar satu setengah bulan. Kami mengimbau pada para pengunjung untuk memperhatikan banner dan papan jalur selama proses pengalihan,” ungkap General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Emeraldo mengatakan, proses betonisasi jalur Safari Journey ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengunjung selama berlibur di Taman Safari Bogor.
Baca juga: Fadli Zon Minta Oknum Paspampres Penganiaya Pemuda Hingga Tewas Dihukum Mati!
“Ini sifatnya rutin. Betonisasi ini kami lakukan sebagai salah satu tahapan rebranding karena kenyamanan, keamanan dan kepuasan pengunjung adalah prioritas utama,” ungkapnya.
Sudah hampir 37 tahun Taman Safari Bogor sukses menjaga eksistensi merawat dan menjaga kelestarian alam kaki Gunung Gede Pangrango. Banyak hal yang sudah dilakukan TSI Bogor untuk menjadi pilot project wahana konservasi dan rekreasi terbaik di Indonesia. Salah satunya adalah melindungi, merawat dan menjaga satwa-satwa langka di Dunia yang kini populasinya terancam.
Sejak 37 tahun berdiri, TSI Bogor bukan saja menjadi wahana rekreasi bagi keluarga dari berbagai daerah di Indonesia. Eksistensi paling utama TSI Bogor juga menjadi pilar edukasi serta konservasi alam dan satwa untuk menjaga keseimbangan kehidupan pegunungan, khususnya Gunung Gede Pangrango.
Sudah 37 tahun terakhir, TSI Bogor sukses menjadi percontohan dan primadona wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Lokasi TSI Bogor yang terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor atau berada di kaki Gunung Gede Pangrango memiliki multifungsi yang tidak saja bermanfaat bagi alam, satwa dan warga. Namun kolaborasi TSI Bogor dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta beragam unsur pecinta alam dan civitas akademika juga telah melahirkan lompatan penyelamatan alam serta isinya.