JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin meminta Mabes TNI agar lebih selektif memilih anggotanya yang akan yang ditugaskan di tempat khusus, seperti Paspampres yang mengawal dan memberikan pelayanan secara langsung kepada Kepala Negara.
Hal ini terkait keterlibatan anggota Paspampres Praka RM dalam kasus penculikan, penganiayaan dan pembunuhan seorang pemuda asal Aceh.
“Kedepannya Mabes TNI harus lebih selektif dan melakukan psikotes secara berkala untuk prajurit yang bertugas menempel ring satu seperti pengawal Kepala Negara. Profesional , anggota harus terasah dan teruji dan dilakukan pemantauan secara terus menerus,” tegas TB Hasanuddin, Senin (28/8).
TB Hasanuddin juga mengingatkan bahwa faktor kejiwaan dan kesehatan mental tak kalah penting dengan kemampuan fisik atau bela diri.
“Karena faktor kejiwaan yang labil sangat membahayakan Kepala Negara apalagi bila mudah dikendalikan orang lain hanya karena diiming-imingi imbalan uang,” ujar dia.
TB Hasanuddin juga berharap agar para penyidik di Pomdam Jaya harus mendalami apakah penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Pratu RM ini dilakukan atas inisiatif sendiri atau bekerja sama dengan orang lain.
Motif yang mendasari pembunuhan ini juga harus didalami.
“Bila pembunuhan ini dilakukan secara berencana, maka pengadilan kasus ini harus dilakukan terbuka karena kejahatan ini juga dilakukan secara terbuka dan ironisnya dilakukan oleh prajurit TNI dimana salahsatunya adalah anggota Paspampres. Saya berharap para pelaku ini dihukum seberat-beratnya,” tandas Sekretaris Militer di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri ini. (bbs)